Tersangka Muhammad Rasya Hasibuan, 18, pamit ibunya dulu sebelum berangkat membunuh temannya, Bonio Gajah, 18. Sang ibu, Maya Safitri, kepada polisi bersaksi, saat itu dia tidak tahu rencana anaknyi. ”Ia izin menginap di rumah Bonio. Saya izinkan,” kata Maya. ”Besoknya ia mengaku sudah membunuhnya.”
POLISI menyatakan, berdasar hasil penyidikan, Rasya sudah merencanakan pembunuhan itu. Motifnya merampok harta korban. Sebab, tersangka tidak bisa bayar angsuran kredit motor. Hasil rampokan akan digunakan untuk bayar kredit.
Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak dalam konferensi pers, Rabu, 19 November 2025, menceritakan, saat pamit ke ibunya, tersangka sudah membawa gunting di dalam tas. Gunting itulah salah satu alat bunuh.
BACA JUGA:Remaja Pembunuh Pacarnya ini Ngumpet di Keramaian
BACA JUGA:Pembunuhan Pelacur Hamil di Lendosis, Palembang: Terakhir, Salim ke Suami
Kombes Calvijn: ”Kejahatan ini sangat sadis. Pelaku dan korban adalah sahabat sejak kecil. Itu sebabnya, ibu tersangka mengizinkan ketika tersangka pamit hendak menginap di rumah korban.”
Liku-liku tersangka menjebak korban tergolong halus. Akibatnya, korban tidak menyangka ia dalam bahaya. Bahkan, ketika akan dibunuh pun, korban sedang tidur.
Kamis sore, 13 November 2025. Rasya pamit ke ibunya, lalu berangkat ke rumah Bonio. Dalam perjalanan menuju rumah Bonio, Rasya beli ganja, lalu ganja disimpan dalam tasnya.
BACA JUGA:Pembunuh dengan Skizofrenia Paranoid Bebas Hukum: Bahaya Laten Itu Meledak
BACA JUGA:Pembunuhan Pria di Cilincing Diungkap Polisi: Mati karena Berebut Cewek
Rasya dan Bonio sebelumnya tidak janjian akan ketemu. Namun, mereka akrab sejak kecil. Rumah mereka sedesa di Desa Marindal II, Kecamatan Patumbak, Deli Serdang, Sumatera Utara. Jadi, tanpa janjian pun, mereka bisa saja langsung bertemu.
Sehari-hari Bonio kuliah. Ia mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Medan Area (FH UMA). Kamis sore itu Bonio ada di rumah.
Rasya mendekati rumah Bonio di Dusun IV, Desa Marindal II. Saat tiba di depan rumah Bonio, Rasya jongkok mencari cacing di parit depan rumah Bonio. Katanya, untuk pakan ikan. Lalu, Bonio keluar rumah dan bertemulah mereka.
BACA JUGA:Pembunuhan Cucu Businessman Top di Manado: Pihak Korban Maafkan Pelaku
BACA JUGA:Pembunuhan Antarteman, Dibacok Celurit di Bandung: Mengapa Remaja Membunuh?