Jika negara membiarkan kekerasan itu terus terjadi, kita tidak hanya kehilangan jurnalisme yang kredibel, tetapi juga integritas sebagai bangsa yang menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan.
Kapan kiranya retorika kekuasaan akan beralih dari kekerasan menjadi keteladanan? Dan, kapan perempuan jurnalis di Indonesia bisa menjalankan tugasnya tanpa harus menanggung beban kekerasan berbasis gender? (*)
*) Rinda Aunillah adalah kepala Laboratorium Newsroom, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran.