Bud Wichers, Kontributor Harian Disway, Mengantre Bensin Hingga 8 Kilometer di Ukraina

Bud Wichers, Kontributor Harian Disway, Mengantre Bensin Hingga 8 Kilometer di Ukraina

Petugas SPBU memberikan tiket untuk warga yang mengantre bensin di Kota Kiev. Antrean bisa mencapai 5-8 kilometer pada Kamis, 4 Juni 2022.-Bud Wichers/Harian Disway-

“Pusat kota Kiev lebih aman dari serangan bom. Banyak warga sipil. Rusia sepertinya tidak mungkin menyerang mereka. Ini bisa jadi kejahatan perang yang besar,” lanjut pria kelahiran 21 Desember 45 tahun lalu itu.

Sebenarnya sudah banyak gedung dan rumah warga yang hancur terkena serangan roket. Kiev tetap tidak aman bagi siapa pun. Mereka terpaksa berkumpul di ibu kota karena tidak ada tempat lain yang aman.

Kawasan pinggiran sangat rentan diserbu tentara Rusia. Budi melihat kota Irpin dan Bucha yang hancur lebur tiga hari lalu. Puing-puing tank Rusia yang hancur, ditinggal di pinggir jalan. Banyak kuburan masal di mana-mana.

Saat berhenti di Bucha, ia lalu memotret dua botol minuman keras yang diletakkan di atas sebuah beton. Katanya, ada banyak pecahan botol yang berhamburan setelah sebuah mal di perbatasan Kiev hancur lebur karena bom. 


DUA BOTOL Budweiser tetap berdiri di atas beton saat botol lainnya hancur lebur di dekat puing-puing mal di kota Bucha Selasa, 31 Mei 2022. Selain melambangkan perlawanan rakyat Ukraina, ada nama Budi yang tertera di merk minuman itu.-Bud Wichers/Harian Disway-

“Most of the bottles in the liquor store were shattered to pieces by Russian bombs. But these two were still standing their ground (Sebagian besar botol di toko minuman keras hancur berkeping-keping oleh bom Rusia, tetapi dua botol ini masih berdiri tegak, Red),” kata Budi. 

Ada pesan mendalam dari foto botol dengan latar belakang puing-puing bangunan itu. Ribuan rakyat dan tentara Ukraina gugur dalam pertempuran. Mereka kehilangan harta benda dan keluarga.

Namun masih ada sedikit yang tersisa dan tak hancur. Dua botol itu melambangkan mereka yang masih bertahan. Mereka tahu, ajal bisa menjemput kapan saja. Namun sikap kukuh rakyat Ukraina melambangkan perlawanan yang sesungguhnya. Mereka tak mau takluk di tangan Rusia. 

Lebih baik mati di tahan air sendiri daripada menyerah.  (*)

 

Kami Berlindung di Balik Mobil Saat Bom Meledak, baca besok (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: