Dialog Patriot Covid-19 Jatim dengan Founder Harian Disway Dahlan Iskan
TUJUH BELAS Patriot Covid-19 pilihan pembaca Harian Disway bertemu secara virtual kemarin (31/9). Banyak yang saling mengenal karena mereka terjun di medan yang sama: membantu penanganan Covid-19 di Jatim.
---
“Saya utang nyawa dengan Dokter Atok Irawan,” kata Koordinator Relawan Pendamping Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya Radian Jadid saat diberi giliran bicara. Mereka sama-sama terpilih sebagai Patriot Covid-19 Jatim pilihan pembaca Harian Disway.
Dokter Atok menjabat dirut RSUD Sidoarjo. Ia adalah patriot dengan polling terbanyak dari pembaca Harian Disway. Atok sempat merawat Jadid yang datang dengan kondisi sangat parah.
Ia sulit bernapas. Hasil foto rontgen paru-parunya sudah penuh kabut dan bercak. Jadid tak sadarkan diri ketika diantar ambulans dari Surabaya ke Sidoarjo. Setelah koma lima hari, Jadid akhirnya pulih.
Jadid merasa diberi kesempatan hidup kedua. Ia berusaha membalas jasa para dokter dengan menjadi pejuang plasma konvalesen. “Hari ini saya screening plasma yang ke 14. Doakan lolos lagi,” kata Alumnus jurusan Teknik Elektro PENS-ITS itu.
Jadid juga menyapa teman seperjuangannya Edy Sukotjo. Mereka sama-sama berjuang di RSLI. Jadid adalah ketua relawan pendamping, sementara Edy adalah ketua Komunitas Ikatan Alumni Penyintas Covid-19 RSLI Jatim.
Aktivis Gusdurian Jatim Yuska Harimurti yang juga terpilih sebagai patriot ternyata adalah rekan seperjuangan Jadid pada gerakan aktivis 98. Komunitas Gusdurian membagikan sembako dan makanan kepada pasien yang menjalani isolasi mandiri.
Ketua DPD Bara JP Jatim Gianto Wijaya Oey juga menjadi rekannya di jejaring relawan Covid-19. Pengekspor buah itu membagikan 3 ribu paket sembako, obat-obatan, dan masker selama pandemi.
Koordinator Relawan Surabaya Memanggil Seno Bagaskoro juga menjadi salah satu aktivis muda binaan Jadid. Pemuda 20 tahun itu bisa mengomandoi 2.500 relawan yang membantu Pemkot Surabaya.
Ribuan relawan itu disebar untuk menjadi sopir ambulans, petugas pemulasaran jenazah, petugas vaksinasi, hingga relawan RS darurat di Lapangan Tembak Tambak Wedi dan Gelora Bung Tomo.
Jadid mengatakan semua relawan tersebut sama-sama memiliki jiwa aktivis. Tak heran jika antar relawan saling mengenal.
Founder Harian Disway, Dahlan Iskan juga dibuat kaget oleh Jadid. Ternyata mereka masih saudara. “Pak Dahlan itu Pak Lik saya dari Keluarga PSM (Pesantren Sabilil Muttaqien, Red) Takeran,” kata pria kelahiran Magetan 29 September 1975 itu.
Dahlan tak menyangka ada saudaranya yang terpilih jadi Patriot Covid-19 Jatim. Ia menegaskan bahwa terpilihnya Jadid tidak ada hubungannya dengan status kekeluargaan itu. “Keluarga dewe (sendiri,Red). Tapi Anda terpilih sebagai patriot bukan karena keluarga lho,” kata Dahlan lantas tertawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: