Pinjol, Antara Benci dan Rindu

Pinjol, Antara Benci dan Rindu

Umpama, utang Rp 1 juta di pinjol legal, yang diterima pengutang Rp 950 ribu. Sedangkan di pinjol ilegal, duit yang diterima Rp 600 ribu.

Berapa jangka waktu pengembalian? Rerata sangat singkat. Ada harian, mingguan, bulanan. Tapi, tidak ada yang tahunan. Makin singkat jangka waktu, bunganya makin tinggi.

Di pinjol ilegal, utang dengan pengembalian harian, bunganya rerata sekitar 4 persen per hari (khusus jangka waktu pengembalian harian).

Contoh: seseorang utang Rp 1 juta dengan jangka pengembalian tiga hari. Maka, jumlah pengembalian plus bunga Rp 1.120.000. Sedangkan duit yang diterima Rp 600 ribu, akibat biaya administrasi 40 persen.

Bisakah pinjol disebut kejam? Kalau menyimak angka-angka itu, kelihatan pinjol kejam. Si raja kejam.

Sebaliknya, bagi pengutang, yang butuh duit banget, pinjol penolong. Coba, siapa yang bisa memberikan utangan, cair dalam sejam?

Orang butuh pinjol karena gak punya duit. Orang gak punya duit karena miskin. Orang miskin karena hidup di negara miskin. Sedangkan negara miskin disebabkan banyak faktor.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dipublikasi Kamis, 15 Juli 2021, jumlah penduduk miskin Indonesia per akhir Maret 2021 tercatat 27,54 juta orang.

Jumlah itu naik jika dibandingkan dengan akhir Maret 2020, naik 1,12 juta orang. Dampak pandemi korona terlihat jelas di situ.

Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Kamis (15/7), mengatakan: "Kalau berdasarkan persentase populasi, penduduk miskin di bulan Maret adalah 10,14 persen. Ini turun 0,05 persen daripada September 2020."

Indikator miskin: Pengeluaran per kapita per bulan Rp 472.525. Jika dikalkulasi per kapita per hari Rp 15.750.

Gampangnya, orang  yang bisa hidup dengan pengeluaran Rp 15.750 per hari ke atas disebut (oleh BPS) tidak miskin. Kalau di bawah itu, berarti miskin.

Di kawasan paling kumuh Jakarta, sekitar Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, jika pagi ada penjual nasi uduk harga Rp 7.000 per bungkus. Isinya, nasi uduk plus bihun dan tempe orek, disiram sambal.

Pembeli yang minta dispensasi harga Rp 6.000, boleh. Cuma nasi uduk disiram sambal. Minumnya air putih, gratis.

Indikator kemiskinan BPS adalah itu. Nasi uduk disiram sambal Rp 6.000. Makan sehari tiga kali, ketemu Rp 18.000. Sudah melebihi batas BPS Rp 15.750. Berarti, orang tersebut disebut: Tidak miskin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: