Menepis Adiksi Semu dalam Produktivitas Toksik dengan Prinsip Lagom

Menepis Adiksi Semu dalam Produktivitas Toksik dengan Prinsip Lagom

Tidak hanya memberikan nilai positif untuk diri sendiri dalam menghadapi tekanan dalam toxic productivity, Lagom juga mengingatkan setiap individu untuk bisa menghargai nilai diri sendiri secara utuh.

Dengan menghargai diri sendiri dan waktu yang dimiliki, maka secara tidak langsung kita bisa lebih memaknai nilai dari kehidupan kita yang sebenarnya tanpa perlu mengukur kualitas diri berdasarkan jumlah aktivitas yang dimiliki.

Cepatnya waktu berjalan diikuti dengan tuntutan dari produktivitas toksik ini sering kali menanggalkan poin penting dalam hidup: menghargai dan memberi ruang untuk diri sendiri.

Memiliki banyak pencapaian dan melakukan kegiatan produktif memang baik. Tapi apakah kamu sudah meluangkan waktu untuk lebih menghargai dirimu sendiri?

Tarik napas dan embuskan secara perlahan. Jangan biarkan adiksi produktivitas menjadi papan penentu nilai berhargamu. Biarkan Lagom menuntunmu untuk menemukan esensi dari dirimu yang sebenarnya. (*)

Oleh: Melisa Nirmala Dewi

Tentang Penulis:

Melisa Nirmala Dewi adalah mahasiswa tahun terakhir di Universitas Airlangga Surabaya. Perempuan berumur 21 tahun ini di kala waktu luang kuliahnya suka menyisihkan waktu untuk menulis dan mengirimkan karya tulisannya di beberapa platform online. Melisa menyukai lagu- lagu karya Yumi Zouma sambil membaca buku-buku yang membahas seputar pengembangan diri. Gadis kelahiran Jakarta di bulan Februari tanggal 2 dan tahun 2000 ini juga menaruh ketertarikan dan perhatian besar pada isu kesetaraan gender serta pemberdaayan perempuan. Melalui tulisannya, Melisaberharap dapat menggugah pembacanya untuk termotivasi dan turut memberi manfaat baik melalui tulisan yang dibuatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: