Jerman Suntik Dana Rp 350 Miliar untuk KRL Gerbangkertasusila

Jerman Suntik Dana Rp 350 Miliar untuk KRL Gerbangkertasusila

GUBERNUR Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama perwakilan Bank Pembangunan Jerman di Gedung Grahadi, Surabaya, September 2021.-Julian Romadhon-Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY -- Jawa Timur termasuk paling banyak menjadi sasaran proyek nasional Perpes Nomor 80 Tahun 2019. Setelah frontage road Aloha, kini giliran proyek kereta api Surabaya Regional Railways Lines (SRLL). Sejenis KRL yang terhubung Surabaya ke Lamongan, Mojokerto, dan Sidoarjo.

Proyek itu mendapat suntikan Jerman sebesar Rp350 miliar. Realisasi pembangunan pun bakal mulai dikebut pada 2015. Ditargetkan tuntas pada 2027. "Penandatanganan kontrak juga 2025 nanti," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Nyono, Selasa, 7 Juni 2025.

Pembangunan jalur kereta api SRRL itu memang bagian dari proyek nasional. Seperti proyek nasional di setiap kota metropolis yang mengharuskan memiliki akses SRRL. Sehingga punya kerangka tujuan yang sama, yakni untuk mempercepat kolektivitas antar daerah serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Cakupan pembangunannya meliputi wilayah aglomerasi Surabaya Raya. Di antaranya Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbangkertosusila). Itu seperti halnya proyek nasional 

BACA JUGA:Khofifah Ingin Jatim Jadi Motor Kebangkitan Nasional

"Di Indonesia, kota besar harus punya kereta jenis itu," jelas Nyono. Dan dari 6 kota besar, hanya Surabaya yang belum memiliki SRRL. Sehingga pembangunannya pun harus segera diprioritaskan.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah menjajaki kerjasama dengan KfW (Kreditanstalt Fur Wiederaufbau) Bank Pembangunan Jerman. Tepat saat Khofifah menerima Olaf Georke Green Infrastructure Initiative (GII) Portofolio Manager KfW Frankfurt, di Grahadi, pada September 2021 lalu.

KfW bakal menerapkan sejumlah format pembangunan SRRL. Seluruhnya menggunakan format rel yang sudah ada. Berturut-turut dari jalur Stasiun Gubeng-Sidoarjo, jalur Stasiun Gubeng-Stasiun Kota-Stasiun Pasar Turi, hingga Lamongan-Gresik, dan Gubeng-Mojokerto.

Selain itu, Pemprov Jatim juga mendapat dukungan dari perusahaan milik pemerintahan federal Jerman (GIZ). Setidaknya, ada 5 proyek yang telah disetujui pendanaannya. Meliputi bidang pengelolaan sampah, pemenuhan air bersih, dan transportasi umum. 

Tiga proyek transportasi umum itu di antaranya, Bus Rapid Transit (BRT) di Surabaya, Surabaya Regional Railway Line (SRRL) - Ultimate Network di Surabaya, Autonomous Rapid Railway Transit (ART) Bangkalan - Surabaya.

Dua lainnya, tempat pembuangan akhir (TPA) Regional Kediri dan Sistem penyediaan air minum (SPAM) Regional Lintas Tengah. Namun, ada beberapa tahapan sebelum direalisasikan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: