Mengenal Entrepreneurs' Organization (5): Papan Surfing Dietmar Diuji Coba 100 Jam

Mengenal Entrepreneurs' Organization (5): Papan Surfing Dietmar Diuji Coba 100 Jam

DIETMAR Dutilleux menunjukkan kain serat fiber untuk melapisi papan surfing buatannya.-BOY SLAMET-Harian disway-

Proyek Varuna sudah habis duit banyak. Tahapan Riset and Development (RnD) untuk menciptakan papan selancar paling ramah lingkungan di dunia itu telah menghabiskan anggaran USD 2,2 juta atau setara Rp 32,8 miliar. 

—-

Direktur pabrik furniture Omega Mas Dietmar Dutilleux mengambil potongan papan karya legenda surfing Maurice Cole ke ruang kerjanya. Bagian kerangka sengaja digergaji untuk kepentingan riset. 

Terdapat lubang-lubang di setiap tulang kerangka itu. Selain menambah kekuatan dan kelenturan papan, lubang tersebut juga turut mengurangi bobot papan. 

Sang desainer, Maurice Cole, sangat rewel. Berat papan tersebut harus tepat di angka 4,6 kilogram. Sangat ringan untuk papan sepanjang nyaris 2 meter. Jika ada detail yang tidak cocok, ia tak mau menempatkan logo jejak kaki binatang yang jadi trade mark-nya.

BACA JUGA:Mengenal Entrepreneurs' Organization (4): Untuk Varuna, Dietmar Libatkan Legenda Surfing Maurice Cole

Salah satu lubang itu sudah patah. Di bawahnya ada tulisan tangan: 93,08. “Artinya, kayu baru patah setelah diberi beban 93,08 kilogram,” lanjut Dietmar.

Uji beban dilakukan di Australia. Angka standar yang harus dicapai sebenarnya hanya 45 kilogram. Namun, kekuatan kayu tipis di bagian dalam papan tersebut sangat kuat.

Dietmar lalu mengambil salah satu contoh kayu balsa menjadi bahan utama papan selancar tersebut. Sepintas kayunya mirip stik es krim. Bekas kuku akan muncul jika kita menekannya pakai jari.

Balsa memang bukan kau biasa. Dietmar membengkokkan potongan balsa tipis hingga membentuk huruf U. Setelah dilepas, kayu kembali ke bentuk awal. Tetap lurus. Balsa dengan kekuatan super itu cuma didapat dari Pulau Seram, Maluku.

BACA JUGA:Mengenal Entrepreneurs' Organization (3): Dietmar Dutilleux Bikin Papan Surfing Paling Ramah Lingkungan

Papan yang sudah dipotong-potong itu juga sudah diajak melaut tahun lalu di Bali. Diuji selama 100 jam oleh peselancar profesional.

Penilaian dari peselancar bakal menjadi bahan riset dan pengembangan selanjutnya. Rata-rata papan yang sudah lolos uji dan siap dipasarkan sudah dicoba selama 100 jam.

Dietmar kembali menunjukkan kerusakan pada bagian papan lainnya. Ada lubang di bagian deck bawah. Rupanya itu bekas palu. Tim riset sengaja memukulnya untuk menguji ketahanan papan saat membentur karang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: