Menafsirkan Visual Melalui Audio

Menafsirkan Visual Melalui Audio

Seorang tunanetra yang mengapresiasi gambar dengan sentuhan jemarinya dan seorang lagi pendamping yang menjelaskan detail demi detail tiap karya yang disajikan pada pameran tersebut.--

Karya itu terdiri dari; gambar yang menyerupai kaki kiri, dengan warna merah. Pada gambar kaki kiri terdapat garis-garis di setiap jarinya, garis tersebut arahnya vertikal dari atas ke bawah. 

Salah satu jari, yang berada di samping jempol, bentuknya sangat panjang ke atas hingga menyentuh bulatan putih. Di sekitar gambar kaki kiri terdapat coretan dari bolpoin berupa garis-garis dengan arah vertikal dan berwarna hitam. 

Uraian di atas adalah salah satu contoh uraian sang pendamping pada pendengarnya. Dia tidak berusaha untuk mendekati pada makna dan simbol yang ada pada gambar. Jika menerapkan tahap kedua metode Panofsky, dengan menggunakan latar belakang si kreator. 

Menurut penuturannya, karya ini diciptakan ketika sedang berada di dalam sel. Garis-garis tersebut menyiratkan jeruji. Jari kaki yang panjang, setara dengan jari telunjuk pada tangan yang menunjuk pada bulatan putih, menggambarkan tentang bulan.

Hampir di semua karya pada periode antara 2007-2011, terdapat gambar bulan. Hal ini berkaitan dengan peristiwa Full Moon Malioboro. Karena peristiwa tersebut dia mendekam di penjara.

Miko menggambarkan kaki dengan alasan, bahwa di dalam penjara dengan ukuran 2m x 3m berisi enam orang. Terasa cukup sempit. Yang terlihat dalam keseharian adalah kaki. Keterangan ini bisa didapatkan berdasarkan dari penuturan sang creator. 

Saya rasa dengan menggunakan metode Panofsky tahap awal telah memadai sebagai jembatan penghantar karya seni pada khalayak awam. Hal ini setara dengan menjelaskan karya seni pada anak-anak. Bagaimana mereka bisa memahami sebuah uraian yang sederhana dan nyata dalam keseharian. (Oleh: Agung Suryanto (Perupa dan Dosen STKW Surabaya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: