Duet HT-TGB, Kejar Suara 4 Persen
-Ilustrasi: Reza Alfian Maulana-Harian Disway-
Berdasar data statistik, penduduk Lombok Timur 1,32 juta jiwa, Lombok Tengah 1,03 juta jiwa, Lombok Barat 725 ribu jiwa. Tiga daerah itu basis utama. Tentu TGB yang mantan gubernur dua priode sangat berpengaruh di sana.
Masyarakat Lombok juga menyebar sangat signifikan di Sumbawa. Juga, daerah lain seperti Jakarta.
Kalkulasi politik bukan matematika, tapi simpatisan dan massa NW (NWDI/Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah) bisa mecapai 3 juta jiwa. Bila TGB mampu meraih 1,5 juta, tentu akan mendekatkan Perindo dengan pintu Senayan.
Bila melihat track record HT, saat ini bisa jadi menerapkan strategi baru. Awal terjun politik, HT gabung dengan Surya Paloh di Nasdem. Juga, gabung dengan Wiranto di Hanura, tapi semuanya berakhir dengan perpisahan. Hanura pada 2014 hanya meraih 5,26 persen.
Lantas 2019, HT tampil dengan Perindo, partai yang dibangun sendiri. Hanya meraih 2,67 persen suara. Padahal, sudah digenjot dengan ”serangan udara” alias iklan pemberitaan televisi yang masif.
Lagu mars Perindo menjadi begitu terkenal. Tapi, tetap juga tidak lolos ke Senayan. Perlu kajian, apakah itu menunjukkan komunikasi lewat media televisi tidak terlalu efektif?
Tampaknya, parpol tak hanya butuh modal dan jaringan media. Tapi, juga butuh sosok tokoh, basis massa, dan momentum. Kini sosok ketokohan dan basis massa ada di TGB yang berpengalaman sebagai pemimpin daerah dan beberapa kali pindah parpol. Ia pernah gabung PBB, Demokrat, dan Golkar.
Kita tunggu saja hasil kalkulasi dan strategi baru HT ini, dapatkah duetnya dengan TGB meloloskan Perindo ke Senayan?
Kalau legislatif lolos ke Senayan dan koalisi pilpres yang diikuti bisa menang, tentu akan mendapat kavling di kabinet lebih besar. Hasil 2,67 persen 2019, Perindo hanya mendapat jatah wakil menteri pariwisata dan ekonomi kreatif. Yang kemudian diduduki anak HT, Angela Tanoesoedibjo. Bila ada wakil di DPR, di kabinet pun potensi jatah menteri. Kalau itu yang terjadi, bisa jadi HT atau TGB yang akan maju.
Yang pasti, Perindo sudah melangkah mengatur strategi menuju 2024. Tentu partai lain, terutama partai baru, punya strategi juga untuk lolos dari jeratan PT 4 persen. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: