Serba-Serbi Suntik Insulin untuk Penderita Diabetes

Serba-Serbi Suntik Insulin untuk Penderita Diabetes

ILUSTRASi seorang perempuan menyuntikkan insulin ke perut. Terapi insulin pada penderita diabetes biasanya diterapkan bila obat oral sudah tidak mempan. -Pavel Danilyuk-Pexels-

Oleh:
Dr dr Robert Arjuna, FEAS
dokter dan penulis ilmu kesehatan


SUATU HARI saya makan siang bareng sahabat lama saya, Pak Kuswanto. Saya tahu ia sudah lama menderita diabetes. Namun, baru kali ini saya melihatnya harus menyuntikkan insulin sebelum makan.

Bu Aminah, istrinya, juga begitu. Malah lebih parah. Selain sebelum makan, Bu Aminah juga harus suntik insulin sebelum tidur. ’’Repot banget,’’ begitu sambat Bu Aminah. Tapi bagaimana lagi. Dia sudah menderita sakit gula selama 38 tahun. Hanya minum obat oral saja, kadar gula dia tak bisa turun. Dan bila keluar kota insulin harus selalu dikantongi.

Macam-macam memang, pengalaman pasien dengan terapi insulin ini. Pak Iwan, pasien saya, sudah lepas insulin setelah keluar dari rumah sakit. Kalau Bu Sulis—pasien kolega saya, mengeluh berat badannya naik 28 kg gara-gara suntik insulin sejak 10 tahun lalu. Ya, memang suntik insulin ada banyak faedahnya. Tapi juga memiliki efek samping tertentu.

Tentang Hormon Insulin

Insulin adalah hormon alami yang diproduksi oleh pankreas. Hormon insulin memungkinkan tubuh mengubah gula atau glukosa menjadi energi. Insulin juga membantu tubuh menyimpan energi tersebut.

Namun, pada penderita diabetes, hormon insulin berkurang. Akibatnya, kadar gula dalam darah menjadi tinggi, serta terjadi gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, serta protein. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan terapi insulin.

suntik insulin diberikan kepada penderita diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2, untuk menggantikan fungsi hormon insulin yang seharusnya diproduksi pankreas. diabetes tipe 1 membuat penderitanya tidak dapat menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup atau bahkan tidak diproduksi sama sekali. Kondisi ini membuat suntik insulin menjadi pengobatan utama bagi penderita diabetes tipe 1.

Terapi insulin terdiri dari berbagai tipe. Ada yang sehari suntik tiga kali sebelum makan. Ada yang sehari diinjeksikan dua kali, dan sekali sebelum tidur. Dan sekarang yang terbaru adalah insulin disuntik sekali dalam seminggu. Jadi enggak usah repot. Cukup sekali seminggu.

Berdasarkan cara kerja dan durasi efeknya, suntik insulin terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1.    Insulin kerja cepat (rapid acting insulin)
2.    Insulin kerja pendek (short acting insulin)
3.    Insulin kerja menengah (intermediate acting insulin)
4.    Insulin kerja panjang (long acting insulin)
    
Kapan harus suntik insulin?
1.    Menderita diabetes Mellitus tipe1, yakni karena keturunan
2.    Ketika obat oral sudah tidak berefek
3.    Mengalami infeksi berat
4.    Menjalani operasi
5.    Mengalami gagal ginjal kronis

Cara suntik insulin

Cairan insulin harus diinjeksikan di perut bagian subcutaneous, yakni lapisan lemak di bawah kulit. Jarum diposisikan sejajar perut dan membentuk gelombang. Waktu menyuntikkan, tunggu dua menit, baru jarum dicabut.

Saat ini, semua injeksi insulin menggunakan pen. Ada beberapa macam yang bisa dipilih sesuai kebutuhan pasien. Yakni:

1. Insulin reguler (short-acting insulin)
Insulin reguler mampu menurunkan kadar gula darah dengan cepat, meskipun tak secepat insulin rapid-acting. Biasanya, suntikan insulin ini diberikan 30-60 menit sebelum makan. Novolin adalah salah satu merek insulin reguler. Obat ini mampu mencapai pembuluh darah dalam waktu 30-60 menit, bekerja dengan cepat dengan menghabiskan waktu 2-5 jam. Novolin mampu mempertahankan kadar gula darah selama 5-8 jam.

2. Intermediate acting insulin
Ini adalah jenis suntik insulin yang waktu kerjanya menengah. Jenis insulin ini memakan waktu 1-3 jam untuk mulai bekerja. Kerja optimal insulin untuk diabetes ini adalah selama 8 jam, tapi bisa mempertahankan kondisi gula darah selama 12-16 jam.

3. Long-acting insulin
Ini juga disebut insulin kerja panjang atau dikenal dengan nama basal insulin. Jenis insulin ini dapat bekerja seharian. suntikan insulin ini lebih banyak digunakan ketika malam hari dan hanya digunakan satu kali saja sehari.
Beberapa contoh long-acting insulin atau basal insulin antara lain:
1. Insulin glargine (Lantus, Toujeo), mampu mencapai pembuluh darah dalam 1-1,5 jam dan mempertahankan kadar gula darah   selama kurang lebih 20 jam
2. Insulin detemir (Levemir), mencapai pembuluh darah sekitar 1-2 jam dan bekerja selama 24 jam.
3. Insulin degludec (Tresiba), masuk ke dalam pembuluh darah dalam waktu 30-90 menit dan bekerja selama 42 jam.

Gejala Suntik Over Insulin
1. Lemas
2. Sakit kepala
3. Keluar keringat berlebih
4. Cepat lelah
5. Badan gemetar
6. Kelaparan
7. Pusing
8. Dada berdebar
    
Efek Samping Insulin:
1. kenaikan berat badan
2. muncul ruam, benjolan, atau pembengkakan di tempat suntikan
3. kecemasan atau depresi
4. Hipoglikemia

Demikian uraian kami yang singkat ini, semoga bisa membantu untuk pengetahuan insulin dan bermanfaat bagi kita semua. Hidup sehat adalah dambaan semua orang. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: