Dapat Pembekalan Fisik, Semifinalis Koci Jatim 2022 Zumba Bareng

Dapat Pembekalan Fisik, Semifinalis Koci Jatim 2022 Zumba Bareng

ZIN Dani Octarina memandu para semifinalis Koci Jatim 2022 berlatih zumba di Estine Clinic, Surabaya, Minggu, 23 Oktober 2022.-Boy Slamet-Harian Disway-

SURABAYA, Harian Disway - Menjadi Koko Cici Jawa Timur (Koci Jatim) itu tidak mudah. Sebagai duta Tionghoa, duta wisata, dan duta sosial sekaligus, mereka harus menjalankan berbagai program. Bukan hanya skill dan wawasan yang harus luas. Fisik pun harus prima. Sebab, mereka dituntut untuk selalu aktif dalam aneka kegiatan.

Karena itu, di sela jadwal pembakalan sebelum final, para semifinalis diajak zumba bersama. Acara itu digeber di Estine Aesthetic Clinic, di Jalan Manyar Kertoarjo, Surabaya Timur, Minggu, 23 Oktober 2022 kemarin. Sebanyak 28 semifinalis hadir. Hanya dua yang berhalangan.

’’Biar enggak monoton juga. Apalagi, selama pembekalan kemarin-kemarin itu, jadwal kita cukup ketat. Kadang juga kita berikan hukuman ke mereka. Makanya, awal-awal tadi mereka masih tegang,’’ papar Ketua Ikatan Koko Cici Jawa Timur Helena Aprilia. ’’Nah, biar agak rileks, hari ini kita ajak senam zumba,’’ lanjut dia.


PARA SEMIFINALIS Koko Cici Jawa Timur 2022 berlatih koreogtafi Mars Koko-Cici Jatim di Estine Aesthetic Clinic, Surabaya, Minggu, 23 Oktober 2022. -Chyntia Dara-Harian Disway-

Para finalis yang memakai kaos hitam langsung digeber dengan gerakan-gerakan zumba yang begitu energik, tapi mudah diikuti. Instrukturnya adalan Dani Octarina. Sejak awal, intensitasnya sudah tinggi. Agar peserta langsung panas. Dani sesekali memompa semangat para finalis.

Dani mengatakan, olah tubuh dengan zumba memang terlihat bertempo tinggi sedari awal. Perpaduan antara fitness dan dance itu menggerakkan seluruh tubuh. Efeknya bisa dirasakan oleh seluruh otot. Kendati demikian, karena gerakannya cenderung simpel, zumba tidak bikin cedera.

’’Sekilas memang terlihat full power. Tapi sebenarnya temponya naik dan turun. Kalau mengikuti dari awal, saya yakin peserta enggak akan mengalami kram atau semacamnya,’’ jelas Dani. ’’Saya senang, meskipun mereka seperti kaget, namun enggak males-malesan mengikuti gerakan,’’ papar dia.

Tak sedikit memang semifinalis Koci yang nafasnya ngos-ngosan. Namun mereka tetap mengikuti tiap gerakan dengan saksama. Dani menuturkan, mereka rata-rata baru kali pertama senam zumba. Sehingga mereka agak terkejut dengan intensitasnya. Salah seorang semifinalis Koko asal Surabaya, Trianto Wijaya, menuturkan, ia sudah pernah mengikuti zumba. Namun, zumba yang diperkenalkan di pembekalan Koci Jatim 2022 kali ini terasa berbeda.

’’Bisa juga karena lama enggak zumba, jadi kaget. Atau karena kami akhir-akhir ini materinya serius terus, jadi kaku semua saat masih awal tadi,’’ papar Trianto menduga-duga. ’’Tapi saya sangat menikmati, karena saya sudah tahu dasarnya,’’ lanjutnya.

Menurut Dani, zumba ini penting untuk para semifinalis. Sebab bisa membuat tubuh lebih bugar. Sehingga mereka bisa lebih disiplin beraktivitas. Selaras dengan itu, Piniela Sutandi, salah seorang mentor Koci Jatim 2022 mengatakan, zumba bisa jadi pengingat bagi para semifinalis. Bahwa ke depannya, mereka akan lebih sibuk terjun ke lapangan sebagai duta.

’’Banyak proyek-proyek yang harus dijalankan. Dan itu enggak hanya duduk manis saja. Mereka kalau jadi duta, bakal padat aktivitasnya,’’ papar Piniela. ’’Jadi, di pembekalan kali ini, kami ingin melatih fisik dan mental peserta,’’ lanjut Cici Jawa Timur 2021 itu.

Setelah zumba, para semifinalis diberi waktu istirahat sebentar. Kemudian mereka melanjutkan pembekalan kedua, yakni berlatih koreografi Mars Koko-Cici Jawa Timur. Koreografi yang memiliki unsur Tionghoa dan Jawa Timur itu selalu ditampilkan saat grand final. Rupanya, para peserta tak menemukan kesulitan mengikuti koreografi. Meski baru kali pertama dikenalkan.  

Helena Aprilia menjelaskan, koreografi mars Koci Jatim secara turun temurun dari angkatan pertama tak pernah diganti. ’’Karena koreografi dan mars ini sudah menjadi identitas Koko Cici Jawa Timur,’’ jelas dia.

Setelah pembekalan selesai, para semifinalis tetap diberi tugas untuk mencari pariwisata Jawa Timur yang perlu dikembangkan. Menuju grand final yang digeber pada 26 November 2022, mereka semakin bersemangat menjadi pemenang. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: