First Impression Drakor Curtain Call: Ketika Nenek Chaebol Mencari Cucu yang Hilang

First Impression Drakor Curtain Call: Ketika Nenek Chaebol Mencari Cucu yang Hilang

KANG HA-NEUL (kanan) dan Ha Ji-won dalam poster Curtain Call.-KBS2TV-

Oleh:
Vira Amelia
wartawan magang Harian Disway

SURABAYA, Harian Disway - Curtain Call menuai sambutan positif ketika tayang premiere pada Selasa, 1 November 2022 lalu. Menurut survey Nielsen, di Korea, ratingnya melesat ke angka 7,2 persen nationwide. Drama yang dibintangi Kang Ha-neul dan Ha Ji-won itu ditonton 1,27 juta orang. Belum termasuk penonton internasional, termasuk Indonesia, yang menyaksikannya via Prime Video.

Tidak bisa terbayang bagaimana rasanya berpisah dengan keluarga dalam kondisi kacau balau. Pada 1950, sebuah desa di Heungnam, Korea Utara, diobrak-abrik oleh tentara. Warga lari terbirit-birit menuju kapal, kabur ke Korea Selatan. Di antara mereka, ada keluarga kecil Jong-mun. Pria itu membawa istri, Geum-soon, dan anak semata wayangnya, Yeong-hoon.

Namun, sebuah tragedi kembali menimpa keluarga tersebut. Ketika kapal hendak berangkat, jaring yang digunakan sebagai jembatan untuk naik ke kapal putus. Geum-soon sudah aman di atas. Sedangkan suami dan anaknya jatuh. Tak ada waktu untuk menolong mereka. Patah hati, Geum-soon memulai hidup baru di Korea Selatan.


HUBUNGAN antara Yoo Jae-hoon (Kang Ha-neul, kiri) dan Park Se-yeon (Ha Ji-won) sebagai sesama ’’cucu’’ Nenek Geum-soon menjadi salah satu daya tarik Curtain Call. -KBS2TV-

Di Selatan, rupanya Geum-soon (versi dewasanya diperankan aktris senior Go Doo-shim) cukup sukses sebagai perempuan karier. Dia berhasil mendirikan Nakwon, jaringan hotel nomor satu di Korea. Awalnya, dia membangun bisnis sambil menunggu suami dan anak yang masih tertinggal di Korea Utara. Namun, menyadari bahwa mereka tak mungkin datang, dia akhirnya menikah lagi.

Nasib buruk sepertinya selalu menghampiri Geum-soon. Suami, anak, dan menantu dia meninggal. Namun, dalam sebuah acara reuni warga Korea Utara dan Selatan, dia bertemu lagi dengan anaknya, Yeong-hoon. Yang lebih menggembirakan lagi, Yeong-hoon membawa putra kecilnya. Namanya Ri Moon-seong.

Betapa senang Geum-soon bisa berjumpa dengan anak sekaligus melihat cucu yang sebelumnya tak pernah ditemui. Sayang, bertahun-tahun kemudian, Geum-soon mendapat kabar bahwa Yeong-hoon juga meninggal dunia. Sehingga keluarga Geum-soon yang ada di Korea Utara hanya tersisa sang cucu, Ri Moon-seong.

Ketika usia Geum-soon tak lagi muda, dan divonis menderita kanker, dia tak punya banyak keinginan. Dia hanya ingin bertemu dengan sang cucu, Ri Moon-seong, yang ada di Utara. Namun, mewujudkan itu tentu tak mudah. Asistennya yang setia, Jeong Sang-cheon (Sung Dong Il) mencari cara agar keinginan Geum-soon bisa terwujud.

Tersebutlah seorang aktor teater bernama Yoo Jae-hoon (Kang Ha-neul). Perusahaan teaternya hampir bangkrut. Job sepi, sehingga ia harus menjalankan berbagai macam pekerjaan sampingan untuk terus bertahan. Hingga suatu hari, ia ditemui oleh asisten Geum-soon. Diminta untuk berpura-pura menjadi cucunya yang berasal dari Korea Utara.

Demi uang, Jae-hoon menerima pekerjaan itu. Dan sejak itulah hidup Jae-hoon berubah selamanya.

Terlalu Banyak Konflik

Sejak awal, Curtain Call sudah memberikan gambaran yang komplet tentang jalan cerita drama ini. Background cerita disajikan lengkap. Membuat kita tak lagi bertanya-tanya motivasi setiap tokoh. Mengapa Geum-soon begitu merindukan sang cucu.


KEDEKATAN Geum-soon (Go Doo-shim, kiri) dan si cucu bungsu, Park Se-yeon (Ha Ji-won) selalu mengharukan. -KBS2TV-

Mengapa Jeong Sang-cheon memilih memalsukan cucu Geum-soon. Dan mengapa Jae-hoon mau mengambil risiko dan membawakan peran paling berbahaya sepanjang hidupnya.

Namun, bukan berarti drama ini tak punya kelemahan. Bangunan konfliknya agak terlalu rumit. Banyak sekali persoalan yang coba dimasukkan oleh penulis Ju Sung-geol. Dan begitu banyak tokoh yang ingin diperkenalkan. Satu konflik belum selesai, tapi ada lagi dan terus bertambah.

Belum beres masalah Geum-soo yang ingin bertemu sang cucu, namun sudah ditambah masalah lagi. Yakni pertengkaran antara dua cucu Geum-soon: Park Se-jun (Ji Seung-hyun) dan Park Se-yeon (Ha Ji-won). Keduanya memiliki pandangan berbeda soal mengurus hotel milik sang nenek. Yang satu ingin menjual. Yang satu lagi ingin mempertahankan. Seolah belum cukup, mantan tunangan Park Se-yeon juga hadir di dalam cerita.

Daripada menumpahkan konflik dalam dua episode pertama, alangkah lebih baik apabila satu konflik yang dibangun diselesaikan terlebih dahulu. Baru lanjut ke konflik berikutnya. Sehingga penonton dibikin penasaran terus. Dan geregetan terus. Kok masalahnya enggak kelar-kelar. Hehehe.

Kisah yang Mengharukan


CURI PERHATIAN, Jung Ji-so (kiri) berperan sebagai aktris muda yang ikut ambil bagian dalam aksi Yoo Jae-hoon berpura-pura menjadi cucu chaebol. -KBS2TV-

Sejujurnya, saat menonton Curtain Call, ada rasa iba yang muncul terhadap sosok Geum-soon. Banyak sekali ujian berat yang harus dia hadapi. Berpisah dengan suami dan anak yang berbeda negara. Lalu saat menikah lagi harus kehilangan suami baru, anak laki-laki, serta menantu. Di masa tua, dia harus bertarung dengan penyakit kanker.

Beberapa kali melihat Geum-soon, air mata saya menetes. Terlebih adegan-adegan yang memperlihatkan kedekatan dia dengan cucu perempuannya, Se-yeon. Dia adalah cucu paling muda. Tapi paling sayang pada sang nenek.

Terlepas dari plot Curtain Call, saya harus mengapresiasi akting para pemain. Tak ada yang dipaksakan, baik dari segi ekspresi maupun gerak tubuh. Apalagi Go-Doo-shim. Pengalaman di dunia hiburan selama setengah abad memang tidak bisa bohong. Akting aktris 71 tahun itu flawless sekali!

Saya menyukai karakter Geum-soon yang tegas di hadapan para bawahannya. Namun di sisi lain, dia sangat lembut dan bijaksana kepada keempat cucunya. Seperti nenek pada umumnya yang selalu menyayangi cucu sepenuh hati. Kadang melebihi sayang kepada anak sendiri.  

Overall, menurut saya premis Curtain Call cukup solid. Namun, eksekusinya kurang rapi dan sedikit membingungkan. Contohnya, saat awal cerita, kita diberi tahu itu tahun berapa. Namun, saat lompat ke masa depan, tidak diberi keterangan waktu. Saya jadi bertanya-tanya, ini masih flashback atau enggak ya? Untungnya, yang bikin bingung tidak banyak. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: