Cuju: Nenek Moyang Sepak Bola dari Tiongkok

Cuju: Nenek Moyang Sepak Bola dari Tiongkok

Li Weipeng, pewaris cuju generasi ketujuh di Tiongkok, mendemonstrasikan trik ini selama acara China-Qatar youth cuju exchange pada 21 November di Doha, Qatar. -AFP-

BEIJING, HARIAN DISWAY - Sebelum adanya sepak bola modern, Tiongkok memiliki nenek moyang permainan bola sepak yang disebut dengan cuju.

 

Permainan tradisional itu memiliki nama trik yang unik, diantaranya adalah  “Teratai yang bergerak anggun tertiup angin” dan “Angsa kembali ke sarang”.

 

Li Weipeng, pewaris cuju generasi ketujuh di Tiongkok, mendemonstrasikan trik ini selama acara China-Qatar youth cuju exchange pada 21 November di Doha, Qatar.

 

Bertempat di pelaksanaan piala dunia, Li memimpin pemain muda dari Tiongkok dan Qatar sembari mengenakan pakaian tradisional cuju.

 

Hal tersebut dilakukan agar masyarakat bisa mencicipi permainan tradisional serta melihat sendiri persamaan dan perbedaan antara cuju dan sepak bola.

 

Pada China-Qatar youth cuju exhange kamu juga bisa menikmati pameran foto cuju yang ditampilkan di acara tersebut, hal itu sontak menarik perhatian para pengunjung dan pemain muda dari kedua negara.

 

Tidak perlu takut ketinggalan karena pameran foto itu akan terus ada hingga 18 Desember di Taman Al Bidda, Doha.

 

Cuju, yang ditelusuri kembali ke distrik Linzi di Zibo, provinsi Shandong, diakui oleh FIFA sebagai bentuk sepak bola paling awal pada tahun 2004.

 

Kata “cu” artinya menendang, sedangkan “ju” mengacu pada sejenis bola kulit kuno yang berisi bulu.

 
Pemain Cuju di Qatar di berfoto bersama dalam program China-Qatar youth cuju exchange 2022.-AFP-

Duta Besar Tiongkok untuk Qatar, Zhou Jian, mengatakan bahwa cuju adalah salah satu simbol spiritual dan bagian dari esensi budaya peradaban Tiongkok.

 

“Saya berharap acara ini akan menjadi kesempatan untuk menarik lebih banyak orang Qatar memahami dan merasakan budaya China, sekaligus mempromosikan pertukaran dan saling menghargai budaya China dan Qatar," Ucap Zhou.

 

Tiongkok mendukung penuh Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia, kata Zhou, dan kedua negara telah melakukan kerja sama yang bermanfaat di banyak bidang, termasuk pembangunan tempat piala dunia, transportasi umum, dan penyiaran.

 

“Dua panda yang menggemaskan juga dipertemukan dengan orang Qatar, yang menambah unsur meriah dan kesan damai dari Tiongkok untuk kesuksesan Piala Dunia," kata Zhou.

 

Setelah pertunjukan panda, diadakan pertandingan sepak bola persahabatan antara pemuda Tiongkok dan Qatar.

 

Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan promosi pertukaran internasional, yang diberi nama Cultural Journey to the Origin of Football. Tertarik mengikutinya? (Alma Dhyan Kinansih)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: