Waspada Trio Pandemi Era Kenormalan

Waspada Trio Pandemi Era Kenormalan

--

SEJAK akhir Desember 2019, dunia dikenalkan dengan penyakit baru. Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19. Sejak saat itu, penyakit tersebut menyebar dengan sangat cepat ke seluruh dunia. Menjadi pandemi

Hampir enam juta kasus terkonfirmasi. Hampir empat ratus ribu kematian di dunia dalam waktu lima bulan. Covid-19 menyerang semua kelompok umur. Sehingga, menyebabkan kematian pada semua kelompok umur meski proporsi jumlah kematian lebih besar pada kelompok usia lanjut. 

Covid-19 telah mengubah tatanan tatanan kehidupan masyarakat yang disebut dengan normal baru. Pandemi mulai membentuk gaya hidup baru. Apakah pandemi itu menjadi titik balik bagi pandemi lainnya? 

Covid-19 disebabkan virus SARS-CoV-2. Upaya untuk melawannya sangat bergantung daya tahan tubuh host-nya. Peningkatan daya tahun tubuh sangat bergantung pada asupan gizi dan ada tidaknya penyakit kronis atau perilaku yang menurunkan daya tahan tubuh host.

 Selain asupan gizi yang baik, ada juga gaya hidup yang baik. Yakni, pola makan yang sehat, olahraga teratur, tidak minum alkohol, tidak merokok, dan tidak stres. Itu semua adalah Upaya menjaga daya tahan tubuh agar tetap baik.

Covid-19 ditularkan melalui percikan air keluar dari mulut saat bicara, bersin, atau batuk (droplet infection). Penularan tidak langsung adalah melalui tangan yang tercemar virus. Padahal, kebiasaan mencuci tangan dengan benar hanya dilakukan oleh 50 persen penduduk Indonesia. Masih ada separo penduduk Indonesia yang belum melakukan cuci tangan dengan benar menggunakan sabun. Padahal Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) telah dicanangkan pemerintah sejak tahun 2015. 

Penyakit penyerta dan Covid-19 sangat berhubungan. Perjalanan Covid-19 juga dipengaruhi oleh komorbid. Lebih dari separo kasus Covid-19 disertai komorbid. Misalnya, seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit kardiovaskuler, penyakit saluran pernapasan, penyakit ginjal, dan keganasan. 

Kematian Covid-19 ditemukan 30 persen pada orang dengan hipertensi dan sekitar 22 persen pada orang dengan diabetes melitus. Sisanya kematian Covid-19 terjadi pada orang dengan lanjut usia, penyakit kardiovaskuler, dan penyakit ginjal kronis. 

41 Juta Kematian Penyakit Tidak Menular

Di dunia, penyakit tidak menular telah menyebabkan lebih dari 41 juta kematian per tahun. Semua negara di dunia melaporkan kejadian dan kematian karena penyakit tidak menular. Pandemi penyakit tidak menular terjadi sejak 20 tahun yang lalu dan sangat berhubungan dengan pandemi Covid-19. 

Stroke Penyebab Kematian Nomor Satu

Di Indonesia, penyakit tidak menular mendominasi sebagai penyebab kematian sejak 2001. Lebih tegas lagi hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2008 menyebutkan stroke sebagai penyebab kematian nomor satu. 

Sejak 2001 Indonesia mengalami transisi epidemiologi yang selanjutnya memengaruhi transisi kesehatan. Semestinya transisi kesehatan itu memengaruhi sistem pelayanan kesehatan melalui ketersediaan jenis pelayanan kesehatan maupun upaya promotif dan preventif di Indonesia. 

Riskedas tahun 2018 menunjukkan proporsi orang dengan hipertensi 8,36%, ada sekitar 16 juta orang dengan hipertensi yang memiliki risiko lebih besar terinfeksi virus SARS-CoV-2. Sekitar empat juta orang dengan diabetes mellitus dan hampir empat juta orang dengan kanker mempunyai risiko terinfeksi Covid-19. Lima kali lipat atau 20 puluh juta orang dengan stroke memiliki risiko terinfeksi Covid-19. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: