Wowon Siap Kuburan sebelum Bunuh 9 Orang
-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
”O.. ya...”
Duloh yang semula panik langsung sadar. Mikir. Parida bisa teriak-teriak. Bahaya ini. Maka, dengan sigap Duloh memiting Parida. Dicekik abis. Sampai tak bergerak lagi.
Duloh: ”Sekitar jam sebelas (23.00) beres. Trus dia (jenazah Parida) dibawa ke rumah Wowon. Dikubur di situ. Jam empat, semuanya beres.”
Setelah beres, Duloh tanya honor Rp 500 juta ke Wowon.
”Bayarannya mana, Won?”
”Ntar Kang. Masih banyak, nih.”
”Banyak apanya?”
”Kerjaannya masih banyak.”
”Waduh, gimana nih?”
”Sabarlah, Kang.”
September 2022. Paling memilukan, pembunuhan Bayu. Bayi umur 2 tahun, anak kandung Wowon dan Wiwin. Dinilai Wowon, Bayu merepotkan. Bawaannya rewel. Siang-malam sering nangis. Kata Wowon: ”Bentar-bentar nangis.”
Eksekusi Bayu di rumah Wowon. Eksekutor tetap Duloh, mendatangi rumah Wowon tengah malam. Duloh tiba di rumah Wowon, ketemu Wowon dan Bayu sedang tidur.
Duloh bilang, ”Di belakang rumah, dekat WC, sudah ada lubang 1 x 1 meter. Katanya, itu calon kuburnya (Bayu). Wowon tanya ke saya, Gimana? Bisakah? Saya jawab: Beres.”
Bagi Duloh yang sudah pengalaman, korban itu sangat empuk. Tapi, yang diwaspadai adalah kemungkinan teriakan bayi.
Maka, caranya begini: Bayu digendong Duloh. Otomatis Bayu terjaga dari tidur. Dielus-elus sebentar. Lalu, ditidurkan di tanah dekat lubang galian. Dicekik sampai mati. Langsung jasadnya dilempar ke lubang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: