Menperin Apresiasi Pembangunan Pabrik Daur Ulang Plastik Mayora Group

Menperin Apresiasi Pembangunan Pabrik Daur Ulang Plastik Mayora Group

Menperin Agus Gumiwang Resmikan Pabrik Daur ulang plastik PT. BIPJ di Jombang-Istimewa-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Indonesia masih menjadi salah satu penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Perusahaan penghasil sampah plastik punya kewajiban untuk menatasi masalah sampah itu. 

 

Mayora Group menjalankan program Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale (GESN Le Minerale), maka didirikanlah PT. Bumi Indus Padma Jaya (BIPJ). Pabrik daur ulang plastik khusus PET yang memenuhi standar keamanan pangan (food grade).

 

"Inovasi produk berbasis PET terus berkembang, paralel dengan hal tersebut, angka kebutuhan industri terhadap material PET ini juga terus bertambah. Apalagi PET menjadi material dengan emisi gas rumah kaca per gram terendah dan membuat harga produk menjadi lebih terjangkau, berpotensi untuk menjadi alternatif material," kata Ronald Atmadja selaku Komisaris Utama PT. Bumi Indus Padma Jaya.

 

Pria yang juga merupakan Direktur Sustainability Le Minerale itu mengatakan, sebagai  perusahaan lokal pihaknya berkomitmen untuk berkontribusi nyata dalam pengelolaan sampah. “BIPJ akan menjadi hilir dari GESN Le Minerale, sementara edukasi pilah sampah dari rumah serta kegiatan yang mendukung peningkatan collection rate yang menjadi hulu dalam Gerakan ini, akan terus digaungkan ke masyarakat,” ucap Ronald.

 

BACA JUGA:Ning Jember Nabila Ulayah, Salah Satu Finalis Puteri Indonesia Jatim Kecelakaan Sebelum Karantina

BACA JUGA:Muslimat Salurkan 16 Ton Beras Murah di Peringatan 1 Abad NU

 

Menurut Gautam Rathore, Managing Direktur Bumi Indus Padma Jaya (BIPJ), belum banyak pabrik daur ulang PET yang mengadaptasi teknologi foodgrade di Indonesia.

 

Karena itu, BPIPJ hadir untuk menciptakan sumber bahan baku yang memenuhi kebutuhan bahan baku recycled resin PET food grade terbaik yang sesuai dengan standar keamanan kemasan pangan.

 

Kehadiran BIPJ juga diharapkan akan membawa dampak lingkungan dan ekonomi. Dampak lingkungan yakni terhadap Indonesia yang lebih bersih.

 

“Sedangkan dari sisi ekonomi tentunya BIPJ akan membuka lapangan pekerjaan di platform daur ulang dan memberikan sumbangsih devisa bagi negara.

 

Dengan adanya penyerapan tenaga kerja akan berkontribusi terhadap perekonomian wilayah setempat pada Khususnya. Fasilitas ini menyerap lebih dari 150 orang tenaga kerja lokal dan didukung teknologi termodern," ucap Christine Halim, Direktur Utama Bum Indus Padma Jaya.

 

BACA JUGA:Pedofil-Hiperseks Wanita Hebohkan Jambi

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Founder Museum d'topeng Reno Halsamer: Lang Zi Hui Tou Jin Bu Huan

 

PT. BIPJ yang yang berlokasi di Jombang, Jawa Timur ini, diresmikan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Rabu, 8 Februari 2023.

 

Pada kesempatan tersebut Agus Gumiwang mengapresiasi berdirinya BIPJ. Karena sesuai dengan misi Kemenperin. Untuk menciptakan transformasi industri yang berkelanjutan.

 

“Saya optimistis, adanya pabrik daur ulang plastik PT. Bumi Indus Padma Jaya dengan kapasitas produksi sebesar 22.000 ton per tahun ini dapat memperkuat ekosistem daur ulang dan ekonomi sirkular,” kata Agus.

 

"Pesan saya kepada Mayora Group dan PT. Bumi Indus Padma Jaya ini, agar dapat menjaga lingkungan sekitar dengan baik. Yang selaras dengan komitmen pemerintah dalam menciptakan industri hijau," pinta Agus.

 

Agus menilai pembangunan fasilitas daur ulang sampah plastik in merupakan bentuk komitmen dalam mendukung konsep ekonomi berkelanjutan yang patut diapresiasi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: