Kurikulum Bermain Tematik Terbaru Kampung Lali Gadget Sidoarjo

Kurikulum Bermain Tematik Terbaru Kampung Lali Gadget Sidoarjo

Riang Gembira Anak-anak saat Bermain Tanpa Gadget--

SIDOARJO, HARIAN DISWAY - Setiap Minggu, riang gembira anak-anak tanpa bermain gadget menghias Balai Among Kampung Lali Gadget (KLG) Wonoayu, Sidoarjo. 

 

Kurikulum bermain tematik menjadi kegiatan setiap hari Minggu. Dari mulai kurikulum bermain godhong (daun), unen-unen (bunyi-bunyian),  tlotoh (getah), dan banyak lagi.

 

Tujuan mendasar dari  setiap kegiatan yang diadakan KLG, yaitu mengembalikan fitrah anak-anak yang bermain dan bersosialisasi dengan kawan sepermainan. Hal tersebut, merupakan upaya digital detox untuk anak-anak yang ketergantungan dengan gawainya.

 

Terbaru, kurikulum bermain Pring (bambu). Kurikulum mengeksplorasi permainan tradisional berbahan Bambu, seperti Bedil jepret (tembak karet), wenga, sumpit, serta gasing.

 

BACA JUGA:Kak Harris, si Juru Dongeng Asal Surabaya: Tetap Mendongeng meski Anak-Anak Akrab dengan Gadget

BACA JUGA:Erick Thohir jadi Ketum PSSI, Apa Harus Mundur Menteri BUMN?

 


Anak-anak Bermain Wenga-
Alfian Nur Riski/Harian Disway-

 

Bukan dikasih mainan begitu saja. Namun anak-anak diajak melalui tahap demi tahap. Mencari, membuat, lalu memainkan. Tidak ada yang instan. Itu dapat membuat anak benar-benar bisa mengaktualisasi diri. 

 

"Secara kinestetik ya melatih keterampilan. Kalau membuat mainan ya tentunya mengasah keterampilan tangan dan kreativitas.  Kalau untuk anak Pra PAUD, keterampilan itu guna mempersiapkan kekuatan tangan sebelum latihan menulis." Papar Irfandi founder Kampung Lali Gadget.

 

Permainan berkelompok seperti wenga pring. Hal itu melatih anak untuk bekerja kelompok. Mereka bekerja sama menyusun dan menjatuhkan tumpukan bambu secara bergantian menggunakan gaco. Permainan tersebut juga memiliki makna filosofis yang terkandung.

"Mengerjakan sesuatu itu ada berusaha keras, ada berhasil, capai puncak tertinggi, ada kalanya kita harus rubuh mulai dari setengah atau mulai dr awal. Membangun lagi, kerjasama lagi, berhati-hati lagi," ucapnya. 


Sekelompok mahasiswa menjajal permainan egrang di Kampung Lali Gadget, Wonoayu, Sidoarjo.-Afdholul Arrozy-Harian Disway-

 

Jika anda para orang tua sudah biasa dan cenderung bosan, melihat tingkah anak-anak hanya duduk dan asik sendiri dihadapan layar gadgetnya. Maka disini anda akan melihat hal yang luar biasa. Menilik anak-anak berjam-jam bermain tanpa memegang gawai.

 

Bernyanyi, berteriak, berlari, melompat, memanjat, tertawa, usil, segala wujud ekspresi anak dengan gampang ditemui. Bahkan mungkin suasana balai Among akan membawa anda pada ruang nostalgia semasa kanak-kanak. Bangunan berarsitektur Joglo khas jawa, ditambah suasana desa dengan bau khas bakaran jerami saat musim panen, semakin membuat perasaan masa silam terpanggil. (Alfian Nur Riski)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: