Penjurian Surabaya Tourism Awards 2023 di 49 SWK: Pikat Juri dengan Es Bonek di Manukan Lor

Penjurian Surabaya Tourism Awards 2023 di 49 SWK: Pikat Juri dengan Es Bonek di Manukan Lor

Tampilan es bonek-Rafli Susilo-Harian Disway



SURABAYA, HARIAN DISWAY - Penjurian Surabaya Tourism Award (STA) 2023 kembali dilanjutkan Selasa, 21 Maret 2023. Perlombaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan menggandeng Universitas Ciputra (UC) dan Harian Disway itu memasuki hari kedua. Sekaligus hari terakhir penjurian tahap pertama. 

 

Ada tiga tim juri yang disebar ke 14 titik. Tim pertama berkunjung ke Sentra Wisata Kuliner (SWK) Surabaya Barat dan mengambil rute SWK Manukan Lor, SWK Terminal Manukan, dan SWK Tandes.

 

BACA JUGA:Penjurian Surabaya Tourism Awards 2023 di 49 SWK: Pedagang Dharmahusada Kompak Pakai Jas

BACA JUGA:Penjurian Surabaya Tourism Awards 2023 di 49 SWK: Disambut Lilin Aroma Terapi di Arif Rahman Hakim

 

Karena hari kedua tidak sebanyak penjurian di hari pertama, para juri memulai untuk melakukan penilaian dari jam 09.00 WIB dan berakhir di jam 13.00 WIB. Kategori penilaian untuk hari kedua juga sama dengan hari pertama: kebersihan lingkungan, pelayanan dan keramahan, kenyamanan pengunjung, toilet umum, standar rasa makanan, harga yang rasional, dan kreativitas menarik pengunjung.

 


Pelayanan dari SWK Manukan Lor-Moch Sahirol-Harian Disway

 

SWK Manukan Lor dan SWK Terminal Manukan menyajikan enam kuliner yang dilombakan: rawon, soto, bebek, tahu tek, tahu campur, dan rujak cingur. Sedangkan di Tandes, makanan yang ikut perlombaan hanya rawon dan bebek saja.

 

Kendati begitu, kans untuk mendapat prediket makanan terenak per Kecamatan tetap terbuka. Bisa saja rawon dan bebek itu menyabet gelar juara rawon dan bebek terenak di Tandes.

 

BACA JUGA:Penjurian Surabaya Tourism Awards 2023 di 49 SWK: Ada Es Misuh di Jambangan

BACA JUGA:Bisnis Thrifting Baju Bekas Tiarap, Bareskrim Gerebek Gudang Besar di Pasar Senen dan Bekasi

 

 


Para juri mencicipi makanan di SWK Manukan Lor-Moch Sahirol-Harian Disway

 

Koordinator pedagang SWK Manukan Lor Sugeng Eko Rachmanto menyambut dengan ramah kedatangan juri. Mereka dipersilakan duduk dan dilayani sepenuh hati.

 

Makanan yang dihidangkan pun sangat lengkap dan ditata rapi pada meja khusus, makanan itu dihidangkan dengan plating yang kreatif. Angin sepoi-sepoi membuat SWK itu jauh dari kesan panas.

 

Dari banyaknya menu yang dihidangkan di SWK Manukan Lor, rasa sedap terpancar dari tahu tek dan tahu campurnya. Tidak heran jika Surabaya terkenal dengan rasa petisnya yang nendang.

 

Namun, tidak hanya dua makanan itu yang paling sedap, ada minuman dengan nama unik juga disajikan di sana.

 


Para juri dan pedagang di SWK Manukan Lor-Moch Sahirol-Harian Disway

 

Yakni Es Bonek! Yang jual tentu pencinta sejati Persebaya. "Kebetulan waktu itu lagi seru-serunya pertandingan bola. Saya terinspirasi bikin minuman segar yang namanya mudah untuk diingat," ujar salah satu pedagang, Endang Budisetyawati.

 

Es yang dijual Nonik, panggilan akrab Endang itu cuma dibanderol Rp 5 ribu. Murah meriah dan laris manis.

 


Tampilan es bonek dari tangan pedagang Nonik-Nonik-Pedagang di SWK Manukan Lor

 

Es bonek disajikan dengan tampilan segar nan menggugah selera karena warna hijau dari sirup melon, lalu menambahkan biji selasih dan lemon yang diperas, kemudian disajikan dengan es kristal.

 

Sangat cocok diminum ketika musim panas dan jadi sajian yang banyak dicari saat berbuka puasa nanti. Manis asamnya berpadu sempurnya.

 

Apakah Anda tergiur dengan tampilan dari es bonek? Rasakan kesegaran es itu di SWK Manukan Lor. Tepatnya di Cangkruk'ane Bunda Nonik nomor tujuh. (Yulita Intania/Rafli Susilo)

Sumber: