Bibit 98S Menjelma Menjadi Badai Ilsa, Lebih Kuat dari Seroja
Foto: Badai Tropis Ilsa bergerak membayangi pantai barat laut Australia dan berpotensi tumbuh kuat hingga kategori 4-Foto : bom.gov.au-
JAKARTA, HARIAN DISWAY – Indonesia bisa dikatakan beruntung karena lolos dari terkaman bibit siklon 98S. Bibit siklon yang telah membayangi wilayah Indonesia sejak Kamis (6/4/2023) itu, dilaporkan telah tumbuh matang menjadi Badai Tropis Ilsa.
Ilsa kini bergerak menuju ke pantai barat Australia. Biro Cuaca Australia (BOM) kini sibuk memperingatkan warga di pesisir barat laut untuk bersiap-siap. Media-media Australia bahkan mengabarkan bahwa Ilsa akan menjadi Badai Tropis dengan kejadian langka ‘sekali dalam satu dekade.’
BOM memprediksikan bahwa Ilsa akan berkembang menjadi Badai Tropis dengan kekuatan Kategori 4 dengan klasifikasi “sangat merusak”.
BACA JUGA:99 GenZi Bantu Masjid Al Akbar Surabaya Gelar Qiyamul Lail
BACA JUGA:Penyeberangan Rawan Macet: Menhub Ingatkan Kesigapan Merak dan Ciwandan
Sebagai perbandingan, Badai Tropis Seroja yang memporak-porandakan lebih dari separuh NTT pada April 2021 lalu, berkekuatan kategori 3.
Dengan kekuatan tersebut, Seroja sudah mampu meluluh lantakkan kota-kota pantai barat Australia seperti Kalbarri, Geraldton, Northampton, dan Carnarvon. Menyebabkan ratusan rumah rusak dengan atap yang terkelupas dan merusak jaringan listrik.
Menurut laman bom.gov.au, Badai Tropis kategori 3 memiliki kekuatan hembusan 165 hingga 224 km per jam dengan potensi kerusakan atap dan struktur rumah parsial. Kendaraan dan kabin luar ruangan hancur dengan potensi mati listrik.
BACA JUGA:Ten Hag Puji Harry Maguire, Persaingan Bek Manchester United Makin Ketat
Sementara badai tropis kategori 4 memiliki kekuatan hembusan mulai 225 hingga 279 km per jam dengan potensi kerusakan atap dan struktur rumah yang signifikan. Kendaraan dan kabin luar ruangan hancur dan terhempas jauh dengan potensi mati listrik secara luas.
Menurut BMKG, setelah meninggalkan perairan Timor, Ilsa kini bergerak terus ke arah barat daya. Analisis tanggal 11 April pukul 13.00 WIB menunjukkan kecepatan angin di pusat Ilsa mencapai 75 km per jam dengan potensi meningkat menjadi 130 km per jam dalam jangka waktu 24 jam.
Meskipun sudah menjauh dari wilayah Indonesia, BMKG tetap menghimbau masyarakat tetap waspada karena Ilsa tetap akan memberikan dampak tidak langsung di wilayah Indonesia seperti hujan deras dan dapat disertai angin kencang yang berpotensi terjadi mulai dari NTT hingga Bali. Potensi lain adalah gelombang tinggi di perairan selatan Jawa.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: