Cheng Yu Pilihan Dosen Culinary Business Universitas Ciputra Victor Kurniawan Yuwono: Chu She Chong Jian

Cheng Yu Pilihan Dosen Culinary Business Universitas Ciputra  Victor Kurniawan Yuwono: Chu She Chong Jian

Cheng Yu Victor Kurniawan Yuwono--

PARA filsuf atau orang-orang suci zaman dahulu, tak ada yang tidak mengajarkan kesederhanaan. Semuanya menolak hidup yang berlebih-lebihan. 

Tengok saja, misalnya, Alkitab. Dalam 1 Timotius 2:9-10 ditegaskan, ”... hendaknya perempuan ... berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal, tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.”

Kendati hanya menyebut perempuan, tetapi ajaran untuk berpenampilan sederhana ini tentulah berlaku universal. 

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Ketua Umum Pawacitra Frans Waruwu: Qing Shu Li Qian

Islam pun begitu. Ada satu hadis yang di dalamnya Rasulullah menyatakan, ”Makan dan minumlah, bersedekahlah, dan berpakaianlah kalian dengan tidak berlebih-lebihan atau sombong.”

Konfusius juga demikian. Ia menganjurkan kita untuk bisa bersikap ”中庸”(zhōng yōng): tengah-tengah. Tidak terlalu. 

Sebab, kata Konfusius, ”中庸之为德也,其至矣乎”(zhōng yōng zhī wéi dé yě, qí zhì yǐ hū): bersikap tengah-tengah adalah sebaik-baiknya budi pekerti. 

Sayangnya, kata Konfusius lagi, budi pekerti yang amat terpuji itu ”sudah lama sekali tidak dijumpai di masyarakat” (民鲜久矣 mín xiān jiǔ yǐ)

Di zaman sekarang apalagi. Kita lebih senang dan merasa terhormat kalau memamerkan kemewahan. Terlebih dalam apa yang disebut sebagai 3F: fashion, food, dan fun. 

Padahal, kalau mengacu kepada Paulo Coelho, novelis masyhur Brazil, ”The core of beauty is simplicity”. Inti dari keindahan adalah kesederhanaan. 

Mungkin karena itulah, Victor Kurniawan Yuwono –yang kini berkarya sebagai dosen Culinary Business di Universitas Ciputra Surabaya– senantiasa mengamalkan prinsip hidup, ”Sederhana saja, sebab ini sudah lebih dari cukup.” 

Ia, bila menggunakan pepatah Tiongkok, adalah orang yang ”黜奢崇俭” (chù shē chóng jiǎn): membuang jauh-jauh bermewah-mewahan, menjunjung tinggi-tinggi kesederhanaan. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: