Pimpinan Jihad Islam Palestina Khader Adnan Gugur di Tahanan Setelah Mogok Makan 87 Hari, Jalur Gaza Memanas

Pimpinan Jihad Islam Palestina Khader Adnan Gugur di Tahanan Setelah Mogok Makan 87 Hari, Jalur Gaza Memanas

Khader Adnan bersama dua putrinya saat keluar dari tahanan Israel 2015.-AFP-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Israel meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza Selasa, 2 Mei 2023 malam. Serangan tersebut merupakan balasan atas tembakan roket dari pejuang Palestina. 

 

Hal ini berawal dari kabar meninggalnya Khader Adnan, seorang pemimpin kelompok Jihad Islam Palestina (JIP) yang ditahan Israel. Adnan merupakan tokoh pejuang yang dikenal akan kegigihannya.

 

Ia telah ditangkap sebanyak 12 kali dan hidup di penjara Israel selama kurang lebih delapan tahun. Belakangan, kondisi Adnan kian memburuk hingga akhirnya ditemukan tak bernyawa di dalam sel.

 


Balasan Serangan Udara Israel meluncur ke Jalur Gaza pada Selasa (2/5) malam-Mohammed Abed/AFP-

 

Adnan ditangkap pada 2019 dengan tuduhan terlibat pada kegiatan terorisme. Selama masa tahanannya, ia melakukan beberapa kali mogok makan. Adnan dikabarkan meninggal pada 2 Mei 2023 setelah tak makan selama 87 hari. Kematian Khader Adnan telah memicu protes dan keprihatinan dari banyak pihak, terutama di kalangan masyarakat Palestina.

 

Kabar kematian tersebut cukup menggemparkan karena sebelumnya Israel telah berulang kali melakukan penolakan atas permintaan pembebasan warga Palestina. Mohammad Shtayyeh selaku Perdana Menteri Palestina menganggap kematian itu adalah pembunuhan yang disengaja oleh Israel.

 

BACA JUGA:Australia Ingin Kontrol Vape

BACA JUGA:Sejarah Westminster Abbey, Tempat Penobatan Raja Charles III

 

Setelah munculnya berita kematian Adnan, tiga roket ditembakkan dari jalur gaza menuju ke Israel. Akibat serangan tersebut, tiga orang terluka karena terkena pecahan peluru dan satu orang menderita luka serius di Kota Sderot, Israel Selatan.

 

Hingga akhirnya Israel memberikan balasan melalui serangan udara. Dan jet tempurnya menyerang pos militer hingga fasilitas pelatihan milik Harmas. “Serangan tersebut dilakukan sebagai balasan atas peluncuran roket dari Jalur Gaza ke wilayah Israel. Serangan ini secara signifikan merusak kemampuan dan mencegah akusisi senjata lebih lanjut dari organisasi teroris Hamas di Jalur Gaza” kata IDF dikutip dari CNN.

 

Richard Hecht selaku Juru Bicara Militer Israel mengatakan tidak ada gencatan secara resmi dengan Hamas tetapi, “pesan telah tersampaikan”. (Jessica Laurent)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: