Battra Unair Gandeng Lurah Tambak Wedi Cegah Stunting Pakai Pijat Tradisional

Battra Unair Gandeng Lurah Tambak Wedi Cegah Stunting Pakai Pijat Tradisional

Kepala Prodi Vokasi Pengobatan Tradisional Unair, Maya Septrina dibantu oleh Mahasiswanya memberikan praktek pijat tuina-Dok. Istimewa-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Bangku hijau berjajar. Terik matahari terhalang oleh sejuknya terop yang dipasang di halaman Kantor Kelurahan Tambah Wedi Surabaya, Jumat 12 Mei 2023. Prodi Pengobatan Tradisional (Battra)Universitas Airlangga rupanya sedang menggelar Sosialisasi Piro Penting (Pijat Zero Penurunan Angka Stunting).

 

Kasus stunting di Surabaya mengalami penurunan yang signifikan selama tiga tahun terakhir. Sepanjang tahun 2020 tercatat 12.778 kasus. Di tahun 2022, kasus menurun hingga menyisakan 993 kasus. Diketahui, bahwa daerah Kelurahan Tambak Wedi menempati urutan ke-2 dengan kasus stunting tertinggi di Surabaya.

 

Pencegahan stunting tidak melulu tentang gizi. Banyak faktor lain yang mendukung penurunan risiko stunting. Salah satunya dengan teknik tradisional berupa pemijatan. 

 

"Kita menggabungkan pijat yang disarankan oleh kemenkes, kemudian dimodifikasi lalu diterapkannya menggunakan teknik pijat tuina. Pijat ini berfungsi untuk membantu merangsang pertumbuhan nafsu makan anak," ujar Kepala Prodi Pengobatan Tradisional, Universitas Airlangga, Maya Septrina.

 

Pijat tuina merupakan salah satu metode penyembuhan tradisional yang berasal dari Tiongkok. "Pada dasarnya pijatan ini dilakukan dengan cara menekan dan sesekali memegang bagian tubuh. Pijat tuina adalah jenis pijat yang menggunakan akupresur untuk menyeimbangkan tubuh. Pijatan ini bisa dilakukan selama 10-15 menit," tambahnya.

 

Teknik pijat itu diaplikasikan langsung oleh 5 Mahasiswa dan mahasiswinya. Kegiatan itu juga merupakan representasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Yaitu pengabdian terhadap masyarakat.  

 

"Kami senang bisa ikut berperan membantu salah satu masalah kesehatan khususnya pada anak-anak. Semoga dengan kegiatan yang diadakan tadi berdampak baik bagi tumbuh kembang anak di lingkungan warga Tambak Wedi," ungkap Mahasiswi Prodi Pengobatan Tradisional, Andara Widuri Puspitasari.

 

Lurah Tambak Wedi Matlilla punya banyak pengalaman menangani stunting. Ia adalah mantan perawat. Bahkan aktif di jajaran pimpinan DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Surabaya.

 

Ia menggandeng berbagai kader untuk menangani stunting. Termasuk PKK dan Posyandu. "Alhamdulillah, ini merupakan langkah awal yang baik untuk penurunan stunting. Semoga tidak ada lagi ibu hamil yang kekurangan energi protein (KEK), dan tidak ada kematian di Tambak Wedi akibat stunting," ujar Lurah Tambak Wedi, Matlila.

 


Maya Septrina (kiri), Yuri Widarko (tengah), Matlila (kanan), sedang melakukan pemotongan pita tanda peresmian--

 

Acara itu juga meliputi bazar babelapak (baju bekas layak pakai) yang menambah keramaian. Camat Kenjeran, Yuri Widarko juga mengapresiasi bentuk kerjasama Kelurahan Tambak Wedi dan Unair. (Candraditya/Rizky Ramadhan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: