Geliat Bangun Kota Reog: Harmoni Sugiri-Lisdyarita Membangun Peradaban (30)
Potongan Tumpeng pertama dari Bupati Sugiri Sancoko diberikan ke Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita di acara penyambutan keluarga bupati sepulang umrah, 11 Mei 2023.-Prokopim Ponorogo-
BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Kisah Langka dari Mendiang Kemin (25)
BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Memecah Beban RS Dokter Harjono (24)
“Cak-ceknya (cekatannya) luar biasa,’’ puji Kang Bupati. Selain menuntaskan persoalan jalan, Rita juga berkunjung ke beberapa puskesmas untuk memastikan kelancaran pelayanan kesehatan. Dia juga memimpin rapat terkait dugaan kebocoran retribusi parkir di 21 hari gelaran Pasar Malam Pasar Malam Alun-Alun Ponorogo. Angkanya tidak signifikan. Cuma Rp 41 juta.
Hal itu mendorong Pemkab Ponorogo menyusun formulasi untuk sistem E-Parking Ponorogo. Sistem retribusi parkir harus diperbaiki karena pariwisata bakal jadi andalan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Ponorogo.
Sebelum umrah, Kang Giri mengatakan bahwa ia dan Lisdyarita punya tugas besar. Mewujudkan Ponorogo Hebat. “Secara leksikal tentu semua tahu arti kata hebat. Cuma kami mengembangkannya sebagai akronim,” terang Politisi PDIP itu.
Ponorogo Hebat yang tertulis di lengan baju Kang Giri jadi visi utama membangun kota reog.-Boy Slamet/Harian Disway-
Jargon Ponorogo Hebat terpampang di kaus yang dipakai Kang Giri nyaris setiap hari. Artinya, Harmoni, Elok, Bergas (gagah), Amanah, dan Ber-Taqwa kepada Tuhan YME. “Potensi Ponorogo itu begitu besar, cuma banyak yang belum paham. Saya yakin suatu saat nanti Ponorogo Hebat akan tercapai,” ujarnya.
Salah satu upaya untuk mewujudkan visi itu adalah membangun Monumen Peradaban Reog Ponorogo. Patung reog setinggi 126 meter di Sampung itu bakal jadi magnet pariwisata sekaligus simbol kebangkitan Bumi Reog Ponorogo.
Ia ingin mengembalikan citra bahwa Peradaban Ponorogo sudah sangat maju sejak ratusan tahun lalu. Namun kekuatan besar itu sudah lama dibiarkan tertidur.
Monumen Peradaban Reog Ponororo mulai dibangun 3 Maret 2023. Hari itu (dari kiri) Wabup Lisyarita, Bupati Sugiri Sancoko, dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi bersama jajaran Forkopimda setempat.-Prokopim Ponorogo-
Sugiri tak bosan-bosannya menerangkan bahwa kesenian Reog Ponorogo diciptakan oleh seorang maestro jenius. Ia belum menemukan ada kesenian rakyat yang kompleksitasnya bisa menandingi Reog Ponorogo. Seni topeng raksasa, musik, teater, bela diri, dan tari bersatu dalam harmoni.
Salah satu langkah penting untuk mewujudkan cita-cita Ponorogo Hebat adalah memperjuangkan Predikat Warisan Budaya Tak Benda (WATB) dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau UNESCO Intangible Cultural Heritage (ICH).
Tahun lalu Ponorogo sudah mengalah dengan jamu. Tahun ini, semoga Pak Joko Widodo tidak lupa dengan janjinya. 2023 Reog Ponorogo diakui Dunia.
(Salman Muhiddin, tamat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: