Serunya Disway Internship Program III Bikin Iri Mendikbudristek

Serunya Disway Internship Program III Bikin Iri Mendikbudristek

Pengalaman magang Mahasiswa Untag Surabaya di Harian Disway .- Jihan Amalia Darmasyah -

HARIAN DISWAY- Saya -Jihan Amalia Darmasyah- mengambil langkah besar tahun ini: ikut Disway Internship Program Batch III. Magang di kantor media punya Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dan tim terbaiknya. Bersama teman-teman dari Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, kami digembleng selama 3 bulan.

Pada kegiatan Bincang-Bincang Kampus Merdeka dua tahun lalu, Mendikbudristek RI, Nadiem Makarim mengaku iri dengan mahasiswa yang melaksanakan program Kampus Merdeka. "Ini seru sekali, saya sedikit iri dengan adik-adik mahasiswa. Alangkah asyiknya jika saya dulu bisa mengikuti program seperti ini saat kuliah," kata mantan bos Gojek itu.

Yang diucapkan Menteri Nadiem itu 100 persen akurat. Ternyata pengalaman magang itu seru sekali. Paling tidak inilah yang saya rasakan selama mengikuti DIP. Peserta tidak dibiarkan menganggur. Kami didorong untuk membuat karya. 

Bahkan mereka memberi ruang anak-anak magang untuk mengisi konten Instagram, YouTube, dan TikTok dari media yang menjadi cikal bakal Disway National Networks (DNN) itu. Maka jangan heran jika ada wajah saya di beberapa konten IG Harian Disway yang per 21 Mei punya 42,3 ribu pengikut itu.

Kisah magang itu dimulai dari dibukanya lowongan DIP III. Saya sudah mendengar keseruan magang di kantor Dahlan Iskan dari kakak kelas yang mengikuti DIP I dan II. Dibimbing oleh Kun Muhammad Adi, S.I.Kom.,M.I.Kom selaku dosen pembimbing Untag Surabaya, saya bersyukur bisa lolos.

Selain Untag, ada banyak peserta dari kampus lain yang memiliki berbagai backround ilmu pengetahuan. Disway tak hanya menerima mahasiswa ilmu komunikasi atau kewartawanan. Ada juga mahasiswa sejarah, sastra Indonesia, sastra Inggris, bahkan mahasiswa perencanaan wilayah kota (PWK) dari ITS juga pernah merasakan gemblengan DIP.


Peserta magang Harian Disway dalam penjurian Surabaya Tourism Awards di SWK Jajar Tunggal.-Moch Sahirol Layeli/Harian Disway-

Saya mendaftar di divisi Social Media Specialist karena menurut saya divisi inilah yang cocok dengan penjurusan saya di perkuliahan yaitu New Media. Terutama media online. Saya merasakan dunia kerja di perusahaan media pada Februari hingga April 2023.

Social media specialist bertanggung jawab atas konten yang diunggah di platform media Harian Disway. Saya masuk ke sub-divisi Campaign E-Paper yang bertanggung jawab dalam memberikan informasi terkait produk Disway E-Paper yang dapat diakses melalui laman maupun aplikasi Harian Disway.

Saya ikut mempromosikan cara berlangganan dari produk Disway E-Paper, serta meningkatkan jumlah klik Harian Disway E-Paper melalui softselling atau pun hardselling konten di  Instagram dan TikTok. 

Tahapan yang harus dilakukan oleh seorang social media specialist adalah mencari ide atau inspirasi. Ini yang menguras pikiran dan waktu. Kami harus berpikir kreatif dengan tim utama Harian Disway. Pendapat peserta magang sangat diperhatikan. Kami terlibat aktif dan merasa menjadi bagian besar dari Harian Disway. Bukan sekadar mahasiswa magang yang menyerap ilmu.

Lewat Harian Disway, saya banyak mempelajari tentang arti kekompakan dan kekeluargaan. Di kantor Harian Disway yang tidak terlalu besar, ada kehangatan dan etos kerja.


Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, M.A dan Founder Dahlan Iskan tampak tertawa lepas saat berbincang di kantor Harian Disway.-Boy Slamet-

Ide yang disepakati bersama dieksekusi bareng-bareng dengan tim. Lalu dikembangkan melalui brief konten yang berisi judul, arahan visual, script, hingga caption atau deskripsi singkat. Brief tersebut diserahkan kepada PIC untuk dicek kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: