Babinsa Inspiratif Serda Joko Mulyono, Olah Pelepah Jadi Rupiah

Babinsa Inspiratif Serda Joko Mulyono, Olah Pelepah Jadi Rupiah

Serda Joko Mulyono (kiri) ketika memperlihatkan kepada Ketua Tim Juri Lapangan Michael Fredy Yacob (dua kanan) tali yang telah jadi dibuatnya dari bahan dasar pelepah pisang kering, Selasa, 16 Mei 2023.-Sahirol Layeli-

BOJONEGORO, HARIAN DISWAY- Cuaca di Desa Piyak, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, 16 Mei 2023, lagi panas-panasnya. Kondisi itulah yang buat masyarakat di sana bahagia. Karena pelepah pisang yang mereka jemur bisa cepat kering. 

Setelah itu, pelepah pisang kering tadi dijual ke Serda Joko Mulyono. Ia merupakan bintara pembina desa (Babinsa) di desa tersebut. Targetnya, mendapat rupiah dan membantu perekonomian masyarakat setempat.

Sebagian besar masyarakat menjemur pelepah pisang tadi di pinggir jalan. Ada juga yang digantung di atas jemuran pakaian. “Paling cepat kering jika diletakkan di atas jemuran. Panasnya merata,” kata Sumantri, warga Desa Piyak.


Serda Joko Mulyono mempraktikkan cara pembuatan tali dari pelepah pisang kering menggunakan alat.-Sahirol Layeli-

Sumantri memang paling banyak menjual pelepah pisang kering. Mencapai lima kuintal. Semua pelepah pisang itu diambilnya dari kebun warga. Satu per satu ia kumpulkan ketika ia berjalan pulang dari sawah tempat ia bekerja. 

Sudah tiga tahun terakhir ia mengumpulkan pelepah pisang itu. “Ketika saya melihat ada pohon pisang yang sudah ditebang, saya datangi pemiliknya. Saya minta dulu mas. Kadang juga, saya juga ditawari orang. Lalu, saya langsung jemur,” ungkapnya.

Kalau cuaca lagi bagus, untuk mengeringkan pelepah pisang itu dibutuhkan waktu satu minggu. Setelah kering, nantinya Serda Joko mengambil pelepah pisang kering itu, menggunakan pick-up.

Satu kilo pelepah pisang kering itu akan dibeli Serda Joko seharga Rp 3 ribu. Artinya, sekali Sumantri menjual pelepah pisang kering ke babinsa itu, ia akan mendapatkan Rp 1,5 juta. Itu menjadi tambahan pemasukan Sumantri. 

“Alhamdulillah mas. Satu kuintal bisa saya kumpulkan bisa lima hari. Saya tidak punya lahan pertanian. Saya ini hanya buruh tani saja. Jadi, saya semangat ketika ditawarkan pak babinsa untuk mengumpulkan pelepah pisang,” bebernya.

Di desa itu, tidak hanya Sumantri yang memberikan pelepah pisang kering kepada Serda Joko. Beberapa masyarakat lain juga melakukan hal yang sama seperti Sumantri. Terlihat dari beberapa rumah di desa itu yang juga menjemur pelepah pisang.


Kotak tisu yang dibuat oleh Serda Joko Mulyono.-Sahirol Layeli-

Serda Joko melakukan tindakan ini sejak 2020 lalu. Ketika itu, ia baru saja bertugas sebagai babinsa di desa tersebut. Di bawah naungan Koramil 0813/10 Kanor. Saat itu, ia melihat banyak limbah pohon pisang di Desa Piyak.

Berdasarkan pengalaman sejak kecil dalam mengelolah pelepah pisang kering menjadi tali, ia pun menerapkan pengetahuannya itu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di desa binaannya.

Ada dua kerajinan tangan yang dihasilkan dari pelepah pisang itu. Di antaranya menjadi tali dan tempat tisu. Semua kerajinan tangan itu, kembali dijual oleh Serda Joko. Tali dijual seharga Rp 3.700 per kilogram dan tempat tisu dijual Rp 30 ribu per satu kotak.

“Kalau tali pemasarannya agak susah. Biasanya kami jual lagi ke pengrajin untuk diolah lagi dijadikan kerajinan tangan. Kami belum bisa banyak mengolah untuk kerajinan tangannya. Hanya sampai tali saja,” ungkapnya.

Ia pun memperlihatkan kemahirannya mengolah pelepah pisang kering tadi menjadi tali di depan Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0813/Bojonegoro Kapten Inf Surahmat, Bintara Tinggi Tata Usaha Urusan Dalam (Bati Tuud) Peltu Edi Suatemo, dan Kepala Desa Piyak Abdul Aziz.

Sumber: