Hanya Delapan Daerah di Jatim yang Melarang Kantong Plastik
Sejumlah Aktivis Lingkungan hidup yang tergabung dalam Yayasan Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ECOTON) melakukan aksi teatrikal Manusia Terlilit Sampah Plastik yang peragakan manusia terbungkus plastik itu dalam rangka memperingati hari lingkun-Julian Romadhon-Harian Disway
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Tiga pria badannya dililit plastik bening. Mulai kepala hingga ke kaki. Di sela mereka, ada maneken yang juga dililit plastik. Itu salah satu cara mereka untuk melakukan protes terhadap lemahnya peraturan dan penegakan hukum penggunaan plastik sekali pakai.
Mereka adalah aktivis yang tergabung dalam Yayasan Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton). Aksi itu dilakukan di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Selasa, 6 Juni 2023.
Para aktivis ini memperingati hari lingkungan hidup yang jatuh pada 5 Juni. Mereka ingin pemerintah tegas dalam penggunaan plastik sekali pakai.
“Dalam session of the Intergovernmental Negotiating Committee (INC-2) di UNESCO Paris, Indonesia berkomitmen mengakhiri polusi plastik. Mendukung penuh agenda global untuk mengakhiri polusi plastik, melalui Global Plastic Treaty,” kata Koordinator Aksi Hari Lingkungan Hidup Alaika Rahmatullah.
Meneken berkalung plastik yang menjadi bagian aksi Ecoton di depan Gedung Gahadi, Surabaya, 6 Juni 2023-FOTO: BOY SLAMET-HARIAN DISWAY-
Sayangnya, dari hasil monitoring dan evaluasi yang mereka lakukan, di Jawa Timur, hanya ada delapan kabupaten/kota yang memiliki peraturan pembatasan penggunaan plastik sekali pakai. “Tidak sampai 50 persen daerah yang memiliki aturan itu,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, dari catatan Making Oceans Plastic Free di 2017, rata-rata 182,7 miliar kantong plastik digunakan di Indonesia setiap tahunnya. Artinya bobot total sampah kantong plastik di tanah air mencapai 1.278.900 ton per tahunnya.
Setidaknya, sampah kantong plastik menyumbang sekitar 40 persen dari keseluruhan sampah plastik di Indonesia. Parahnya, sebanyak 511.560 ton kantong plastik yang digunakan masyarakat berakhir ke lautan.
BACA JUGA:Puan Maharani: AHY Masuk Bursa Cawapres Pendamping Ganjar
BACA JUGA:Stok Hewan Kurban di Jatim saat Idul Adha Tercukupi
Berdasarkan data dari NPAP (National Plastic Action Partnership), 70 persen sampah plastik nasional sebanyak 4,8 juta ton per tahun tidak terkelola dengan baik. “Mulai dari proses produksi, konsumsi hingga pembuangannya, plastik memiliki potensi polusi yang berdampak buruk bagi lingkungan,” ucapnya.
Berdasarkan kajian IPEN 2022, plastik mengandung lebih dari 10 ribu bahan kimia. Beberapa bahan kimia seperti ftalat, BPA, senyawa terfluorinasi yang digunakan sebagai bahan tambahan untuk membuat plastik telah dikaitkan dengan dampak kesehatan. Seperti kanker, kerusakan pada kekebalan tubuh, kesehatan reproduksi, gangguan fungsi intelektual, keterlambatan perkembangan, dan masalah kesehatan lainnya.
“Inilah yang menjadi kekhawatiran terhadap ancaman polusi yang dihasilkan oleh plastik. Semakin sempit peluang hidup sehat manusia, apabila laju konsumsi plastik sekali pakai tidak dihentikan,” ungkapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: sampah plastik masih banyak di indonesia