Bukan Guru Les Bukan Lagi Kekasih, Sang Ayah Ungkap Hubungan Sebenarnya Angelina dan Roy

Bukan Guru Les Bukan Lagi Kekasih, Sang Ayah Ungkap Hubungan Sebenarnya Angelina dan Roy

Rochmat Bagus Apriatma alias Roy (baju tahanan), pelaku pembunuhan Angelina-Pace Morris - Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Rochmat Bagus Apriatma alias Roy, bukanlah guru les musik privat Angelina, Mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) yang mayatnya ditemukan dalam koper di jurang Pacet, Mojokerto pada Rabu, 7 Juni lalu.

 

Roy yang menjadi tersangka pembunuhan Angelina juga sempat dikabarkan sebagai kekasih gadis 22 tahun tersebut. Ayah Angelina, Bambang meluruskan berita tersebut, “Bukan (guru private), dia (Roy) itu guru ekstrakurikuler musik waktu Angel SMA,” terang Bambang.

Bambang menuturkan, saat bersekolah di salah satu SMA swasta di Surabaya, Angelina aktif berkegiatan musik. Dari situlah perkenalan Angelina dengan Roy. Anak kedua dari tiga bersaudara itu mahir bermain gitar.

BACA JUGA:Megawati Bela Jokowi Soal Kritik Anies Baswedan

BACA JUGA:Imbas Penghapusan Tukin PNS Tahun Depan

Kata Bambang, Angel pernah menjadi bagian dari band yang dibentuk oleh Roy. “Angel dulu pernah jadi gitaris band nya Roy. Mereka sering manggung,” beber Bambang.

Dari kedekatan itu, Angelina dan Roy sempat menjalin hubungan asmara. Namun, hubungan keduanya kandas diantaranya karena perbedaan keyakinan dan sang Ayah yang tidak cocok dengan Roy. "Dia hanya ingin kuasai harta anak saya," kata Bambang.

Angelina Nathania ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di dalam koper ditemukan di blok Gajah Mungkur Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Cangar-Mojokerto. Polisi memastikan bahwa perempuan 22 tahun itu dibunuh oleh Rochmat Bagus Apriatma, guru les musiknya.

BACA JUGA:Unggul Head to Head Atas Anders Antonsen, Ginting Waspadai Kondisi Lapangan

BACA JUGA:Tiket Indonesia Vs Palestina Ludes Terjual

BACA JUGA:Ganjar Banggakan Relawan Jawa Timur

Satreskrim Polrestabes Surabaya mengungkap kronologi pembunuhan Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Surabaya (Ubaya) itu. Roy mencekik leher Angelina hingga tidak bernafas.

“Dari pengakuan tersangka, ada kata-kata korban yang menyinggungnya,” ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce. Namun, Pasma tidak menyebutkan secara detail apa kalimat yang menyinggung itu.

Mengetahui Angelina sudah tidak bernyawa, Roy kebingungan. Ia mencari akal untuk menyembunyikan jenazah perempuan dengan tinggi 155 sentimeter itu. “Jenazah korban dimasukkan ke dalam koper. Kemudian tersangka membungkusnya dengan plastik wrap, hingga empat lapis,” terang Kapolrestabes.

Roy kemudian mencari tempat untuk membuang mayat Angelina. Ia lantas menuju ke kota Batu. Ia melewati Cangar. Saat tiba di tikungan blok Gajah Mungkur Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Cangar-Mojokerto, bapak ti ha anak itu melempar koper hitam berisi jenazah Angelina ke jurang.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: