Kekeringan Mulai Membayangi Jawa Tengah

Kekeringan Mulai Membayangi Jawa Tengah

Ilustrasi kekeringan.-AFP-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Memasuki puncak musim kemarau, kekeringan mulai melanda sebagian wilayah di Jawa Tengah. 

Berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, beberapa kabupaten sudah mulai melaporkan adanya krisis air bersih.

Salah satunya dirasakan oleh warga Desa Kendalsari, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Sebanyak 4.360 warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih.

BACA JUGA:Titan ‘Remuk’ Di Bawah Air, 5 Penumpang Tewas

BACA JUGA:Tidak Ada Dana Miliaran Mengalir Ke Al-Zaytun, Kemenag Tegur Ridwan Kamil: Kalau Bicara Pakai Data

Sebagai upaya antisipasi dan penanganannya, BPBD Kabupaten Klaten telah mendistribusikan air bersih menggunakan mobil tangki hingga 30.000 liter.

Daerah lain yang mengalami kekeringan adalah Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Tercatat sebanyak 234 warga kesulitan air bersih. BPBD Kabupaten Magelang telah mengirim pasokan air bersih hingga 10.000 liter.

Kekeringan selanjutnya juga dirasakan oleh 1.460 warga Kelurahan Jabung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. BPBD Kota Semarang telah mengirimkan air bersih hingga 10.000 liter.

BACA JUGA:Kereta Cepat Lanjut Bakal Diteruskan Hingga Surabaya

BACA JUGA:Tentang Ponpes Al Zaytun, Mahfud Minta Pisahkan Antara Pembinaan Santri dan Pelanggaran Hukum

Adapun sebanyak 150 warga Desa Pojok, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan mulai merasakan kelangkaan air bersih. BPBD Kabupaten Grobogan telah mendistribusikan air bersih hingga 10.000 liter.

Berdasarkan informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang, sebagian besar wilayah di Jawa Tengah memiliki peluang curah hujan yang sangat rendah dengan prakiraan kurang dari 90 persen atau di bawah 50 mm hingga dasarian 3 Juli 2023 mendatang.

Sebelumnya, BMKG pusat telah memprediksikan bahwa musim kemarau di tahun ini akan lebih panjang dari periode sebelumnya karena ada fenomena El-Nino. Selain kekeringan, BMKG juga mengatakan bahwa musim kemarau tahun ini dapat memicu terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan.

BACA JUGA:Sterina Siap Bantu Pemerintah Ekspor Manggis ke Australia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: