Yang Terbaik di Surabaya Tourism Awards 2023: UMKM Naik Kelas di Pop! Hotel Stasiun Kota (9)

Yang Terbaik di Surabaya Tourism Awards 2023: UMKM Naik Kelas di Pop! Hotel Stasiun Kota (9)

POP Hotel Stasiun Kota menjuarai Surabaya Tourism Awards karena kolaborasinya dengan UMKM.-Moch Sahirol Layeli/Harian Disway-

Pop! Hotel Stasiun Kota meraih penghargaan Surabaya Tourism Awards kategori The Most Impactful Hotel on UMKM. Mereka membawa produk-produk warga sekitar naik kelas.

MOBIL travel memasuki halaman Pop! Hotel Stasiun Kota. Sepasang suami istri keluar dan langsung menuju bagasi belakang untuk menurunkan barang.

Mereka langsung menuju meja resepsionis untuk memesan kamar. Setelah prosesnya beres, petugas menawarkan produk-produk UMKM Surabaya yang berupa snack dan minuman dalam kemasan. ”Cukup Rp 30 ribu,” katanya dengan ramah.

Pengunjung tersebut ternyata tertarik dengan penawaran itu. Mereka mengambil paket makanan ringan yang tersedia di rak di samping meja resepsionis. 

Terdapat lima produk UMKM yang dijual di rak paling kanan. Umumnya berupa olahan keripik dan makaroni. Rupanya produk itu sudah bertengger di sana selama enam bulan terakhir.

BACA JUGA:Yang Terbaik di Ajang Surabaya Tourism Awards 2023: JW Marriott Siapkan City Tour (8)

BACA JUGA:Yang Terbaik di Ajang Surabaya Tourism Awards 2023: Gebrakan Romokalisari Adventure Land (7)

”UMKM yang menjual produk di sini sudah memenuhi standar yang kami tetapkan. Mereka telah memperoleh stempel halal dan sertifikat dari BPOM,” kata Satriani Melati Damanik, manajer Pop! Hotel Stasiun Kota, pada Selasa, 27 Juni 2023. Kemasan produk UMKM-nya pun dibikin sangat menarik dan penuh warna.


Petugas POP! Hotel Stasiun Kota Surabaya menata produk UMKM.-Moch Sahirol Layeli/Harian Disway-

Produk-produk itu merupakan binaan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota (Dinkop UMK) Surabaya. Yang tidak mengambil paket bisa membeli satu produk itu dengan harga Rp 20 ribu.

Selain makanan, Pop! Hotel Stasiun Kota menjalin kerja sama dengan UMKM lain untuk memproduksi sandal hotel. Salah satu sentra produksi yang paling besar ada di eks lokalisasi. Sandal-sandal tersebut diberikan kepada tamu yang menginap di hotel tersebut. Selain itu, karyawan hotel mengenakan pakaian batik yang berasal dari perajin batik di Surabaya. Dukungan ke UMKM tidak setengah-setengah.

”Namun, yang paling banyak kami ambil dari pelaku UMKM adalah makanan ringan. Karena perputarannya cepat dan mereka bisa mendapatkan untung dengan cepat pula,” jelasnyi. Odek –sapaan akrab Satriani Melati Damanik– mengungkapkan bahwa sebelumnya hotel itu menjalin kerja sama dengan UMKM untuk menyediakan telur. 

BACA JUGA:Yang Terbaik di Ajang Surabaya Tourism Awards 2023: Pesona 3 Ribu Koleksi Blockbuster Museum (6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: