KKN di Mojokerto, Mahasiswa Untag Dorong UMKM Gunakan Aplikasi Keuangan

KKN di Mojokerto, Mahasiswa Untag Dorong UMKM Gunakan Aplikasi Keuangan

Nabella Alfiani, Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dari Prodi Manajemen mengenalkan aplikasi pencatatan keuangan kepada pelaku UMKM di Desa Jiyu, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.-Istimewa-

MOJOKERTO, HARIAN DISWAY- Perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). UMKM merupakan bagian penting dari pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sayangnya, masih banyak UMKM yang tidak memiliki catatan keuangan dengan benar. Padahal untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas, UMKM perlu punya catatan keuangan dan pelaporan keuangan sesuai standar yang berlaku.

BACA JUGA: KKN di Mojokerto, Mahasiswa Untag Dampingi Pengajuan NIB dan NPWP UMKM Tas

Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan memasuki era serbadigital menjadikan pelaku UMKM di Indonesia harus bisa melakukan pembukuan atau pencatatan data keuangan menggunakan aplikasi akuntansi yang sudah banyak tersedia di App/Playstore. Sudah tersedia mulai dari gratis hingga berbayar.


Nabella Alfiani bersama tim berfoto dengan pelaku UMKM usai pengenalan aplikasi pencatatan keuangan.-Istimewa-

Aplikasi pencatatan keuangan itulah yang menjadi sasaran pengabdian Nabella Alfiani, mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dari Prodi Manajemen pada Sabtu, 8 Juli 2023. Dalam  kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Jiyu, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Nabella melatih dan membantu pelaku UMKM untuk mengelola data keuangan sebaik mungkin. 

Kegiatan itu menjelaskan betapa pentingnya peran aplikasi pembukuan untuk memajukan usaha dan memudahkan pelaku UMKM dalam pekerjaan operasional bisnis. Salah satunya adalah membantu mengumpulkan, menganalisis, serta mengoperasikan data-data secara cepat dan mudah bagi pelaku UMKM.

Selain itu, ada beberapa manfaat yang ditawarkan dengan penggunaan aplikasi keuangan digital. Yaitu menghemat waktu dan tenaga, menciptakan sistem akuntansi yang lebih efisien dan meminimalkan resiko kesalahan teknis dalam pencatatan transaksi. (Nabella Alfiani - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: