Mahasiswa Untag KKN Latih Pembuatan Konten Promosi pada UMKM di Mojokerto

Mahasiswa Untag KKN Latih Pembuatan Konten Promosi pada UMKM di Mojokerto

Maulud Dyah Meyzhalavani Setyo Budi memberi penjelasan pentingnya konten promosi untuk mendongkrak penjualan.-Istimewa-

MOJOKERTO, HARIAN DISWAY- Dalam perkembangan era digital yang semakin maju, Kampus Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menyelenggarakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) bertema “Penguatan Ikon Desa Berbasis Potensi Lokal”. KKN Universitas 17 Agustus 1945 tahun ini membagi 35 kelompok masing-masing beranggotakan 32 mahasiswa berbagai jurusan. Lokasi KKN ada di Kabupaten Mojokerto. 

Kelompok R-27 mendapat lokasi pengabdian di Desa Jiyu, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Pada pembagian program kerja, tiap mahasiswa akan dibagi membagi 3 bidang yaitu Ekonomi Kreatif, Inovasi, dan Internet Of Things. Kegiatan diselenggarakan pada 3 Juli-14 Juli 2023. 

BACA JUGA:KKN di Mojokerto, Mahasiswa UNTAG Buatkan Desain Produk UMKM Desa Gondang

Kamis, 6 Juli 2023, Maulud Dyah MSB mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dari Program Studi Ilmu Komunikasi memberikan pelatihan dan pendampingan pembuatan konten promosi kepada pelaku UMKM di Desa Jiyu, Kabupaten Mojokerto. Acara berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 13.00 WIB di rumah produksi kerupuk ikan. 

Pelatihan dan pembuatan konten promosi menjadi penting bagi semua usaha. Tujuannya untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kesadaran merek. Konten promosi yang kuat dan menarik dapat menginspirasi, mengedukasi, dan membujuk konsumen untuk melakukan tindakan tertentu. Seperti melakukan pembelian atau berlangganan. 

Maulud menjelaskan, pelatihan membuat konten promsi ini langsung diberikan kepada pelaku UMKM. Menciptakan konten promosi yang efektif bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan pemahaman yang mendalam tentang audiens target, trend pasar, dan platform media yang digunakan. 

“Untuk penjualannya, kerupuk ikan ini sudah lumayan dikenal orang banyak, bahkan sudah sampai di luar kota. Hanya saja untuk pemasaran di media sosial masih terasa kurang,” ujar Bu Rumani selaku pemilik usaha kerupuk ikan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: