Mengenang Tyrrell P34, Mobil F1 dengan Enam Roda

Mengenang Tyrrell P34, Mobil F1 dengan Enam Roda

Mobil Tyrrell P34 yang dikendarai Patrick Depailler melaju di Grand Prix Pancis di Sirkuit Le Castellet, Agustus 1975.-AGENCE FRANCE-PRESSE-

HARIAN DISWAY – Anda pasti sudah akrab melihat bentuk-bentuk keren mobil F1 yang beradu di sirkuit belakangan ini. Tetapi, beberapa dekade silam, jet darat itu bisa berbentuk cukup nyeleneh. Misalnya, Tyrrell P34. Mobil itu unik. Rodanya tidak empat. Tapi, enam.

 

Perubahan bentuk-bentuk itu memang hasil kreasi para insinyur F1. Mereka harus membuat mobil yang sangat efektif untuk balapan. Aerodinamis, bisa membelah angin. Tetapi sekaligus punya groundforce dan downforce yang tinggi. Agar tetap bisa mencengkeram aspal. Tidak terbang.

 

Tim-tim kaya pun berlomba-lomba mengucurkan duit untuk riset. Wind tunnel dibangun untuk mengetes mobil. Berjibun regulasi oleh FIA membuat mobil-mobil yang kini ada di grid menjadi ’’setara.”

 

BACA JUGA : Hamilton Belum Puas dengan Upgrade Mobil Mercedes di Balapan F1 GP Azerbaijan

BACA JUGA : F1 Tambah Sirkuit Jalan Raya, Verstappen: Jangan Banyak Banyak!

 

Tetapi, di era 1970an, teknologi masih terbatas. Aturan pembatasan mobil juga belum terlalu ’’ribet.’’ Sehingga tim riset pun menuangkan ide ’’nyeleneh’’ mereka untuk menciptakan mobil balap. Itulah yang dilakukan oleh Tyrrell.

 

Insinyur tim itu, Derek Gardner, nekat membuat mobil dengan tiga sumbu roda. Dua di depan dan satu di belakang.

 

Empat ban di depan berukuran lebih kecil. Roda belakang yang ’’normal.’’ Mirip seperti mobil F1 zaman sekarang.

 

Gardner yakin bahwa dengan makin banyak roda, maka grip (daya cengkeram) dan downforce akan lebih baik. Jauh lebih baik dengan mobil F1 ’’biasa’’ yang punya empat roda.

 

Mobil aneh nan nyentrik itu akhirnya dites. Tim Tyrrell pun puas dengan performa mobil itu. Maka, mereka membuat dua mobil untuk pembalap mereka.

 

Debut mobil di Grand Prix Spanyol pada 1976 tidak bisa dibilang memuaskan. Tetapi, juga tidak terlampau mengecewakan. Bahkan, pada Grand Prix Swedia, mobil itu finish di urutan pertama dan kedua.

 

Seperti diperkirakan, mobil itu punya grip yang begitu bagus. Cocok untuk lintasan lurus dan panjang.

 


Upali Aturugiri-AFP-Mobil Tyrrell P34 ketika dipamerkan dalam International Motor Show 1998 di Kuala Lumpur, Malaysia.-

 

Ban mobil depan yang berdiameter 10 inci—lebih kecil dibandingkan ban Wuling AirEV sekarang—juga oke. Daya hambat pada ban terbilang kecil. Cocok untuk ngebut lurus.

 

Performa mereka kian oke dengan dorongan mesin Ford yang saat itu menjadi idola tim-tim papan atas selain Ferrari.

 

Tetapi, Tyrrell P34 bukan tanpa kelemahan. Ia seperti tak berdaya di trek penuh tikungan dan bergelombang seperti Nurburgring. Pada beberapa kesempatan juga salah satu sumbu roda depan mobil itu tidak bisa menapak sempurna pada aspal. Seperti menggantung.

 

Pada 1977, mobil itu disempurnakan. Lagi-lagi, Derek Gardner yang diberi mandat memermak. Dan mobil barunya, Tyrrell P34B, masih tetap punya enam roda.

 

BACA JUGA : CEO McLaren: Jangan Bikin F1 Jadi Ajang Politik!

 

Alih-alih semakin kompetitif, performa mobil itu malah semakin buruk. Pada akhirnya pemilik tim menyalahkan tim insinyur karena membuat bobot mobil semakin berat. Lalu, pada 1978, P34b diganti menjadi Tyrrell 008 yang memakai empat roda.

 

Pabrikan lain, misalnya Scuderia Ferrari, Williams, dan March Engineering juga pernah membuat mobil balap dengan tiga sumbu. Namun mobil-mobil tersebut tidak pernah turun balapan.

 

Akhirnya pada tahun 1983 FIA melarang desain enam roda. Selesai sudah era enam roda di Formula One. (Nathan Gunawan)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: