Tak Disambangi The Eras Tour, Warga Manila Pilih Nonton Taylor Swift KW

Swifties dari negara lain berbondong-bondong ticket war agar bisa nonton Taylor Swift di Singapura. Tapi, warga Filipina malah berbondong-bondong pergi untuk melihat penampilan Taylor Sheesh di salah satu mal di Manila. Sheesh adalah Taylor Swift palsu alias KW.

 

TAYLOR Sheesh naik ke panggung, 7 Juli 2023. Memakai wig pirang panjang dan gaun nuansa emas. Berlenggak-lenggok sambil menari dan bernyanyi. Bak Taylor Swift.

 

Jeritan ribuan Swifties pun pecah saat waria Filipina itu menyanyikan lagu-lagu dari album Speak Now. Baby, I didn't say my vows/So glad you were around/When they said, "Speak now."

 

Bagi para penggemar itu, kapan lagi bertemu lebih dekat dengan “idolanya”.

 

Kebanyakan penonton Sheesh adalah Swifties remaja yang tidak bisa beli tiket The Eras Tour. Mereka ikut nyanyi dan lompat-lompat sambil merekam aksi lucu Taylor Sheesh.

 

“Saya sangat menyukai Taylor Swift dan lagu-lagunya,” kata Daphne Avuste pada Agence Frence-Presse. Sangat Antusias. Swifties berumur 21 tahun itu dengan bangga membawa foto Taylor Swift yang dipasang pada sepotong karton. 

 

BACA JUGA : 6 Lagu Baru di Album Speak Now (Taylor’s Version), Tentang Apa Saja?

BACA JUGA : Calo Gentayangan, Sudah Banyak yang Jual Tiket Konser Taylor Swift

BACA JUGA : Hanya 3 Jam, Tiket Presale Konser Taylor Swift di Singapura Habis

 

Banyak Swifties yang juga memakai bando telinga kucing berwarna ungu yang matching dengan gaun Swift pada album Speak Now. Ada lagi yang lebih unik. Seorang Swifties membawa foto yang menggambarkan Taylor Swift sebagai Bunda Maria.

 

Taylor Sheesh bernama asli Mac Coronel. Ia sudah ber-cosplay Taylor Swift sejak 2017. Mac merasa dia semakin populer menjadi Taylor Sheesh. Apalagi videonya menjalani “The Eras Tour” versinya viral pada Mei 2023.

 

TAYLOR SHEESH mempersiapkan diri sebelum tampil di Manila, 7 Juli 2023.-JAM STA ROSA-AFP-

 

“Taylor Swift sangat populer di Filipina. Di sudut mana saja, kita pasti akan mendengar lagu Taylor Swift,” kata Mac. Ia mendeskripsikan Filipina sebagai “Taylor Nation”.

 

Sementara itu, di Singapura, ratusan bahkan ribuan Swifties dari berbagai negara di Asia mengantre di kantor pos seluruh kota. Antrean terbentuk beberapa jam sebelum tiket resmi dijual. Banyak Swifties muda yang rela untuk menginap agar bisa mendapatkan kursi pada spot terbaik. Tak tanggung-tanggung, mereka sampai membawa alas untuk tidur.

 

Dengan hanya 338 ribu tiket yang dijual, banyak Swifties dari berbagai daerah yang kecewa. Mereka memohon di media sosial agar Swift mau konser di lebih banyak kota di Asia.

 

Salah satu pemimpin partai di Thailand, Pita Limjaroenrat, mengatakan bahwa dirinya juga seorang Swifties. Dia mendesak penyanyi pirang itu untuk melakukan konser di Bangkok. 

 

“Hai Taylor! Aku adalah penggemar beratmu. Omong-omong, Thailand kembali ke jalur demokrasi penuh setelah Anda harus membatalkan terakhir kali karena kudeta. Rakyat Thailand telah berbicara melalui pemilu dan kami semua berharap dapat menyambut Anda di bangsa kita yang indah! Datanglah dan aku akan menyanyikan Lavender Haze bersamamu!" cuit Limjaroenrat lewat Twitter.

 

Swifties Filipina juga membanjiri laman Facebook Taylor Swift dengan emoji menangis. Memohon agar bintang pop itu konser di Filipina. “Tour ini tidak mungkin terjadi tanpa dukungan swifties Filipina #wewanttheerastourinphillipines,” tulis salah satu penggemar.

 

Beberapa Swifties sudah merencanakan terbang ke luar negeri hanya untuk nonton konser Taylor Swift. Termasuk Sheesh. Dia sudah mengamankan satu tiket untuk dirinya menonton konser Swift di Singapura.

 

Karena itu, Sheesh girang betul saat akan menonton konser Swift di Singapura tahun depan. ’’Rasanya seperti mau mati,’’ ucap Sheesh soal kegirangannya yang meluap itu.

 

KEGILAAN PARA FANS yang menyemut di konser Taylor Sheesh di Manila, 7 Juli 2023.-JAM STA ROSA-AFP-

 

Sheesh sangat populer di Filipina. Tapi, ia tak pernah berencana untuk menjadi lebih populer daripada idolanya.

 

Sheesh hanya mau tampil di Filipina. Dari mal ke mal. Sebagai pengobat rindu bagi penggemar. Juga untuk hiburan. “Aku tidak mau disamakan dengan Taylor Swift. Hari ini dan sampai selamanya, aku akan tetap Swiftie,” katanya. (Nathan Gunawan)

Sumber: