Sinead O’Connor dan Pembakar Alquran

Sinead O’Connor dan Pembakar Alquran

Ilustrasi Sinead O'Connor -Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

PENGGEMAR musik, terutama yang cukup senior, hampir pasti mengenal Sinead O’Connor. Dia penyanyi kelahiran Irlandia yang populer dengan lagu Nothing Compares to You atau yang lebih sering ditulis Nothing Compares 2U.

O’Connor meninggal dunia Kamis, 27 Juli 2023, dalam usia 56 tahun. Penyebab kematiannya tidak diumumkan. Namun, melihat perjalanan hidupnya yang kontroversial yang penuh liku-liku, dia diperkirakan meninggal dalam penderitaan. Beberapa tahun terakhir dia dicekam duka yang mendalam setelah anaknya, Shane O’Connor, meninggal karena bunuh diri, Januari 2022.

Sienad O’Connor meninggal sebagai muslimah. Dia masuk Islam pada 2018 dan mengganti namanya menjadi Shuhada Sadaqat. Dia kemudian meninggalkan dunia musik dan mengenakan hijab ke mana pun dia pergi, kecuali ketika di rumah dan tidak bertemu dengan orang lain. 

BACA JUGA:Kronologi Kematian Sinead O’Connor, Scotland Yard: Tak Ada yang Mencurigakan

BACA JUGA:Kontroversi Sinead O’Connor, dari Robek Foto Paus Sampai Cuitan Buat Non Muslim

BACA JUGA:Sinead O’Connor, Aktivis dan Penyanyi Nothing Compares 2 U Meninggal, Penyebab Belum Diungkap

Perubahan menjadi muslimah adalah perubahan drastis 180 derajat dari kehidupan O’Connor. Sebagai orang Irlandia, O’Connor lahir dalam tradisi Katolik yang sangat ketat. Dia dididik dalam kehidupan Katolik yang kuat. Namun, jiwa pemberontaknya sudah muncul sejak remaja. Dia suka mengutil dan akhirnya tertangkap dan dimasukkan ke pusat rehabilitasi mental selama 18 bulan.

Ternyata di rumah sakit jiwa itu bakat musiknya meledak. Seorang guru musik yang mengajar di rumah sakit itu terperangah menyaksikan bakat musik dan mendengarkan teknik bernyanyi O’Connor. Tidak menunggu lama. O’Connor ditawari rekaman dan namanya langsung meledak ke seluruh dunia.

Potongan rambutnya yang plontos menunjukkan jiwa pemberontakannya yang kuat. Tidak ada satu pun artis perempuan pada era 1980-an yang berani tampil dengan kepala plontos. Sinead O’Connor berani melakukannya. Model itu kemudian ditiru banyak artis setelah O’Connor menjadi terkenal.

Vokal Sinead O’Connor sangat khas. Lagu Nothing Compares U2 dinyanyikan dengan penghayatan penuh. Dia meneteskan air mata pada bagian akhir klip video lagu itu. Kehidupannya yang serba-slebor menjadikan jiwanya tetap kuat sekaligus rentan. Dia menikah sampai enam kali. Punya beberapa anak. Namun, dia mengaku lesbian dan punya hubungan dengan tiga wanita. Dia beberapa kali berusaha mengakhiri hidup dengan bunuh diri.

Pada 1991 dia memberikan wawancara pada acara Tonight Live di Amerika Serikat. Dalam wawancara itu, dia merobek foto Sri Paus sebagai protes terjadinya Perang Teluk. Tindakan ekstrem tersebut memicu kontroversi di seluruh dunia. Namun, O’Connor bergeming. Dia tetap kekeh dengan pandangan yang kritis terhadap gereja.

Perjalanannya mencari kebenaran iman membawanya mempelajari semua kitab suci agama-agama, termasuk Islam. Dia ”bertapa” selama lima tahun, kemudian muncul lagi dan mengumumkan bahwa dirinya memeluk Islam. Dia tidak mau disebut sebagai ”convert” (pindah) agama. Dia menyebut dirinya kembali kepada Islam. Baginya, siapa pun yang masuk Islam berarti kembali kepada agama yang benar.

Sinead O’Connor mempunyai gairah sangat besar dalam menemukan kebenaran membaca dan mempelajari kitab-kitab suci dengan tekun. Dia menemukan kebenaran dalam pengembaraannya dan akhirnya mengakui kebenaran agama baru yang dianut.

Kematian Sinead O’Connor bertepatan dengan gonjang-ganjing politik Eropa karena munculnya aksi pembakaran Al-Qur’an di Swedia dan Denmark. Rasmus Paludan, politikus sayap kanan Swedia, melakukan protes berkepanjangan terhadap Islam dengan membakar Al-Qur’an. Bagi Paludan, Islam adalah agama kekerasan yang mengalirkan darah dan memunculkan banyak korban nyawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: