Tanah Abang Mulai Sepi, Blok G Terbengkalai, Begini Saran Dahlan Iskan

Tanah Abang Mulai Sepi, Blok G Terbengkalai, Begini Saran Dahlan Iskan

Pedagang di Tanah Abang yang sekarang banyak menjual barang dagangannya secara live.--

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Pasca pandemi, fenomena baru terjadi di Tanah Abang, Jakarta. Pusat perbelanjaan grosir terbesar itu belakangan mulai sepi. Penjual banyak mengalihkan aktivitasnya dengan berjualan online

Problem itu masih ditambah dengan mangkraknya Pasar Tanah Abang Blok G. Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan pun menyoroti hal itu. 

Melalui Catatan Dahlan Iskan, pengusaha yang berangkat dari seorang jurnalis itu menyarankan beberapa hal.

"Saya diminta ke pasar Tanah Abang, Jakarta. Masih sepi, tapi saya harus melihatnya. Terutama bagaimana pedagang harus cari cara sendiri-sendiri untuk tetap bisa hidup," kata Dahlan.

Awalnya Dahlan menyoroti Tanah Abang Blok G tetap ''hancur'' dan sepertinya tidak tahu harus diapakan.

"Mungkin perlu meniru ide wali kota Boston, Amerika Serikat dengan mengubah gedung-gedung perkantoran yang kosong menjadi rumah apartemen," tulis Dahlan.

Sejak pandemi Covid-19, banyak kantor tutup di Boston. Itu karena pegawainya full WFH. Setelah Covid berlalu mereka telanjur biasa WFH.

BACA JUGA:Jadwal dan Link Streaming Liga Inggris: Chelsea vs Liverpool Bakal Jadi Momentum Mo Salah Cetak Rekor

BACA JUGA:Uji materi Syarat Minimal Usia Capres/Cawapres : Ada Indikasi Untuk Usung Gibran

Di pihak lain, gelandangan di kota itu kian banyak. "Maka wali kota pertama yang bukan kulit putih itu membuat keputusan migrasi perkantoran ke perumahan. Dia keturunan Tionghoa. Orang tuanyi imigran dari Taiwan," kata Dahlan.

Wali kota akan memberikan berbagai insentif untuk perubahan fungsi itu. Tapi pemilik gedung ragu-ragu. Mengubah gedung perkantoran menjadi perumahan tidak mudah. Juga tidak murah. Mendingan membangun apartemen baru.

Sekarang diskusi untuk ide wali kota itu meluas. Banyak kota besar di Amerika menghadapi persoalan yang sama. Termasuk San Francisco di pantai barat Amerika.

Dahlan juga kaget melihat fenomena pedagang di Blok A dan B. Di mana di blok itu, aktivitas yang hidup hanya di lantai 1,2, dan 3 nya. Sedang 4,5,6,7 masih seperti selama ini: mati. Belum ada ide bagaimana menghidupkannya.

"Yang sudah ada adalah ide dari masing-masing pedagang. Agar tetap bisa hidup. Salah satunya dengan melalukan jualan online secara live streaming. Dari masing-masing toko," kata Dahlan.

BACA JUGA:Kominfo Siapkan Regulasi Untuk Perluasan Adopsi Kecerdasan Buatan (AI)

BACA JUGA:Konser K-Pop Pungkasi Jambore Pramuka Sedunia, Pelipur Lara Setelah Gangguan Panas dan Badai

Sepinya tanah Tanah Abang yang sebelumnya begitu raksasa menurut Dahlan bisa sejalan dengan kerisauan anggota baru Dewan Pertimbangan Presiden Djan Farid. Ia menyebut kekurangan hinuan saat ini begitu besar.

"Djan Faridz adalah pemilik Tanah Abang. Ia baru saja menjadi berita di TV Nasional. Ia menyatakan keprihatinan soal kurangnya penyediaan rumah yang layak untuk masyarakat," katanya.

Dahlan Iskan menyebut Tanah Abang bakal menjadi saksi, akan menjadi apa kelak. Menjadi saksi ketika perdagangan model lama dibunuh oleh perdagangan online.(Dahlan Iskan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: