Tukar Bayi, Enam Bulan Jadi Sebulan

Tukar Bayi, Enam Bulan Jadi Sebulan

Ilustrasi bayi tertukar. Pertukaran akan dilakukan yang sebelumnya diputuskan setelah enam bulan jadi sebulan saja.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Riset dilakukan dengan mendekatkan burung dewasa (dalam sangkar) yang berkicau pada telur. Lalu, otak embrio burung dipantau. Disebut ekspresi gen zenk (sel otak yang menentukan burung berkicau).

BACA JUGA:Bayi Tertukar, Ingat Dewi dan Cipluk

Senang atau tidak senangnya bayi burung dalam telur mendengar kicauan, menurut Hauber, tampak dari warna ekspresi gen zenk. Jika warnanya kuat, berarti si bayi senang. Jika lemah, sebaliknya.

Maka, ketika bayi itu menetas, ia sudah kenal suara induknya. Dan, sejam setelah bayi menetas, induk langsung kenal suara bayinyi. Meski suara piyik (anak burung) bagi manusia, sama saja. 

Pengenalan induk terhadap ciap-ciap-ciap... suara anaknyi itulah, induk tidak ragu terbang jauh mencari makan. 

Dia akan kembali ke sarang tempat bayinyi menunggu secara tepat. Tidak tertukar ke sarang bayi burung lain. Meskipun di sekitar ada banyak piyik burung lain. Yang juga berciap-ciap.

BACA JUGA:Kegalauan Siti Susui Anak Sendiri

Lalu, berapa lama idealnya bayi manusia yang tertukar dikembalikan kepada ibunyi? Belum ada riset tentang itu. Sebab, bayi tertukar ketika lahir di rumah sakit sangat jarang terjadi di dunia. Kecuali di negara-negara miskin dan berkembang.

Sebagai perbandingan, Mercy Casanellas, 38, melahirkan bayi lelaki di Centro Ginecologico, El Salvador, pertengahan Mei 2015. Setelah melahirkan, Casanellas sempat ditunjukkan bayinyi oleh perawat. Setelah itu, Casanellas dibius.

Dikutip dari The Washington Post, 3 Juni 2016, berjudul One year after woman was mistakenly given someone else’s newborn, her baby comes home, disebutkan seperti berikut.

Esoknya, setelah Casanellas siuman, bayi diserahkan perawat lagi. Casanellas merasa, itu bukan bayi yang kemarin. Dia protes. Tapi, perawat dan dokter meyakinkan, itu benar bayi Casanellas. Kemudian, bayi dibawa pulang. Diberi nama Yacub.

Casanellas terus galau. Insting keibuan mengatakan, itu bukan anaknyi. September 2015 atau setelah bayi usia lebih dari 4 bulan, dilakukan uji DNA. Hasilnya, 99,99 persen Yacub bukan anaknyi.

Waktu itu Casanellas dan suami, Richard Cushworth, 41, sudah tinggal di Negara Bagian Texas, Amerika Serikat. Maka, langsung Casanellas dan suami terbang ke El Salvador. Menuju pengadilan setempat. Menggugat, bayi itu tertukar saat dilahirkan. Berbekal hasil uji DNA.

Prosesnya sangat rumit. Tapi, kasus itu diberitakan banyak media massa internasional. Kalau sekarang, di Indonesia disebut viral. Mereka memberikan tekanan keras terhadap pemerintah El Salvador.

Tak sampai sebulan, pihak pengadilan menemukan bahwa memang terjadi pertukaran bayi di RS Centro Ginecologico, tempat lahir Yacub pada tanggal kelahiran Yacub. Ortu yang bayinya tertukar (selain Casanellas) juga ditemukan. Mungkin pihak RS melakukan uji DNA terhadap semua bayi yang lahir di tanggal itu. Akhirnya ketemu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: