International Conference on Contemporary Social and Political Affairs (ICOSPA) Ke-9: Menyikapi Risiko Memasuki Era Post-human

International Conference on Contemporary Social and Political Affairs (ICOSPA) Ke-9: Menyikapi Risiko Memasuki Era Post-human

PENULIS (empat dari kiri, depan) bersama para peserta dan pembicara utama ICOSPA Ke-9 2023 di Terengganu, Malaysia. Menyikapi risiko memasuki era post-humanAcara serupa dilaksanakan di Thailand tahun depan.-Humas Unair-

TANGGAL 26 Agustus 2023 sebanyak 36 dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga berangkat ke Terengganu, Malaysia. Mereka menghadiri konferensi internasional bertajuk Hitting the Barrier: ASEAN Epicenter of Growth

Itu adalah rangkaian dari International Conference on Contemporary Social and Political Affairs (ICOSPA) yang rutin digelar setiap tahun. ICOSPA ke-9 yang kali ini diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga bekerja sama dengan Universiti Sultan Zainal Abidin, Terengganu, Malaysia.

Keynote speaker yang hadir dalam konferensi adalah Prof Rahma Sugihartati dari FISIP Universitas Airlangga; Prof Zuhariah Ariff binti Abd. Ghadas dari Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia, Dr Yasmin Sattar dari Prince of Songkla University, Thailand; dan Assoc. Prof Abdullah bin Ibrahim, salah satu dekan di Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia. 


PROF Dr Rahma Sugihartati dari Unair menjadi salah seorang pembicara di forum ICOSPA Ke-9 di Terengganu, Malaysia.-Humas Unair-

Selain itu, konferensi menyelenggarakan diskusi panel yang dihadiri 73 presenter dari 8 universitas. Baik dari Indonesia, Malaysia, maupun Pakistan.

 

Post-human

Salah satu tema yang diangkat dalam ICOSPA Ke-9 adalah dampak perkembangan masyarakat digital yang saat ini telah memasuki era post-human. Rahma Sugihartati sebagai salah seorang keynote speaker mengangkat tema Dehumanization in Post-human Society: From Cyborg, Inforg to Controlled Dividuals

Dalam presentasinya, Rahma memaparkan risiko-risiko apa saja yang timbul ketika terjadi ketika booming informasi berkembang di luar perkiraan kita. Lebih dari sekadar pemanfaatan informasi oleh masyarakat yang membutuhkan melalui data base yang tersedia di Google, Yahoo, dan berbagai situs lain, saat ini yang terjadi adalah perkembangan big data yang luar biasa.


PARA mahasiswa dan dosen Unair yang mengikuti kegiatan ICOSPA Ke-9 di Ternegganu, Malaysia.-Humas Unair-

Ketika warganet setiap detik meng-upload informasi di media sosial dan berbagai aplikasi lain, tanpa disadari yang terjadi adalah akumulasi penumpukan informasi yang luar biasa. Kecepatan perkembangan informasi yang kemudian menjadi big data sungguh tidak terduga. 

Era sekarang yang terjadi adalah era saat informasi yang terakumulasi tidak hanya dimanfaatkan sebagai sumber informasi untuk bertanya atau menelusuri hal-hal yang dibutuhkan masyarakat.

Ketika masyarakat mengunggah informasi ke dunia maya, hal itu menjadi jejak digital yang bisa dipanen atau ditambang berbagai pihak yang memiliki akses dan mampu mengolah big data

Di era perkembangan big data, masyarakat tidak hanya menjadi cyborg atau inforg (informational organism), tetapi masyarakat juga tanpa sadar masuk perangkap perkembangan informasi yang membelenggu kehidupan manusia itu sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: