Banjir di Libya, 5 Ribu Orang Tewas, 10 Ribu Orang Hilang
Kota Derna yang porak-poranda setelah banjir-Tangkap Layar YouTube -
HARIAN DISWAY - Duka belum pergi dari Maroko. Kini, kita berganti menundukkan muka untuk Libya. Lebih dari 5.000 orang tewas dan 10.000 orang hilang setelah hujan deras di Libya bagian timur yang menyebabkan dua bendungan jebol.
Air yang menjebol dua bendungan itu membanjiri wilayah yang sudah tergenang air.
"Jumlah kematiannya sangat besar," kata Kepala Delegasi Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Libya saat memberikan angka-angka orang yang hilang dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, dikutip CNN pada Selasa, 12 September 2023
Dari mereka yang tewas, setidaknya 145 orang di antaranya adalah warga Mesir. Kota timur Derna mengalami kerusakan paling parah, ada sebanyak 6.000 orang yang masih hilang.
BACA JUGA:Gempa Maroko: Hanya Inggris, Spanyol, Uni Emirat Arab yang Diizinkan Beri Bantuan, Warga Kelimpungan
BACA JUGA:Doa untuk Maroko, Lebih dari 2.000 Orang Tewas usai Gempa Kuat
"Diperkirakan seluruh lingkungan di kota itu telah terbawa banjir," ujar Menteri Kesehatan Libya Othman Abduljalil. Ia menyebut situasinya "katastrofik" ketika mengunjungi kota tersebut Senin lalu.
Rumah sakit di Derna tidak lagi dapat beroperasi. Bahkan ruang penyimpanan jenazah sudah penuh.
Jenazah-jenazah dibiarkan di trotoar. "Tidak ada layanan darurat langsung. Saat ini, orang-orang bekerja untuk mengumpulkan jenazah yang membusuk," kata Anas Barghathy, seorang dokter yang saat ini menjadi relawan di Derna.
Keluarga dari orang-orang yang tinggal di kota Derna yang hancur sangat ketakutan setelah melihat video-video banjir. Dan sampai saat ini belum ada kabar dari anggota keluarga mereka yang lain.
BACA JUGA:3.000 Anak Mitra Driver Berhasil Lulus Program GoEnglish Hasil Kerja Sama Gojek dan Gramedia Academy
BACA JUGA:Keputusan PKS untuk Terima Muhaimin Ditentukan 15 September
Ayah, seorang perempuan Palestina yang memiliki sepupu di Derna, mengatakan bahwa dia tidak dapat menghubungi saudaranya sejak banjir terjadi.
"Saya sangat khawatir tentang mereka. Saya memiliki dua sepupu yang tinggal di Derna. Sepertinya semua komunikasi terputus dan saya tidak tahu apakah mereka masih hidup saat ini. Sangat menakutkan melihat video-video yang keluar dari Derna. Kami semua sangat ketakutan," katanya dilansir dari CNN. (Mohamad Nur Khotib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: