Suami Bunuh Istri di Cikarang, Bekasi, Ada Tapak Tangan Darah di Tembok

Suami Bunuh Istri di Cikarang, Bekasi, Ada Tapak Tangan Darah di Tembok

Ilustrasi tapak tangan darah di tembok.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Kamis, 7 September 2023, sekitar pukul 23.00 WIB. Di rumah petak kontrakan, Nando menggorok Mega. Sebelumnya diawali cekcok. Nando kepada polisi mengaku, Mega mengatakan, penghasilan suami lebih kecil daripada penghasilan Mega.

Nando marah. Memukul beberapa kali wajah Mega dengan tangan kosong. Sampai Mega jatuh tersungkur. Lantas, rambut Mega dijambak Nando, diseret menuju dapur. 

Saat itu dua anak mereka belum tidur karena cekcok di rumah petakan yang kecil. Dua bocah tersebut sedang berada di ruang tamu. Sementara itu, Nando di dapur menggorok leher Mega dengan pisau dapur. 

Tidak diceritakan, bagaimana reaksi dua balita itu saat ibunda mereka digorok ayah. Tapi, dua balita tersebut kemudian berlari menuju dapur. Mendekati ibunda yang banjir darah. Saat itulah si bocah memegang darah Mega. Tapak tangan darah itu menempel pada dinding tembok.

Darah pasti banjir. Berdasar hasil autopsi RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, batang tenggorok Mega putus total. Kapolsek Cikarang Barat AKP Rusnawati kepada wartawan mengatakan begini.

”Dari hasil autopsi, korban tewas karena sayatan di leher yang memutus batang tenggorokan dan pembuluh nadi leher sisi kiri. Korban tewas kehabisan darah.”

Setelah membunuh, Nando menyeret tubuh Mega ke kamar mandi. Mencopot pakaian Mega. Mega dimandikan di situ. Nando kemudian membersihkan banjir darah akibat penggorokan. Setelah itu, jenazah diangkat ke kasur, ditidurkan.

Di situ pula dua balita anak Mega ditidurkan. Mereka tidur bersama jenazah ibunda. Mungkin mereka belum mengerti arti kematian. Tidak diceritakan detail di bagian itu. Sementara itu, Nando tidur di kamar lain.

Jumat pagi, 8 September 2023, Nando mencuci pakaian Mega dan pakaian Nando sendiri. Tetangga sekaligus pemilik rumah kontrakan itu yang bernama Mukti, 41, kepada wartawan mengatakan, pagi-pagi Mukti melihat Nando menjemur pakaiannya dan pakaian Mega.

Mukti: ”Ia (Nando) bersikap biasa aja. Tidak ada yang mencurigakan. Setelah menjemur pakaian, ia masuk rumah. Sorenya ia pergi bersama anak-anaknya. Tapi, waktu ia pergi, saya tidak lihat.”

Mukti menduga rumah Nando kosong. Selama dua hari. Lampu rumah selalu mati.

Minggu, 10 September 2023, pukul 01.30 WIB, saat tidur, Mukti dibangunkan anaknya. Diberi tahu, tetangga sedang menangis berteriak-teriak. Mukti bangun, keluar rumah.

Ternyata di rumah Nando ada ibunda Mega bernama Linda. Sedang histeris, minta tolong tetangga. Mukti mendekati.

Mukti: ”Dia (Linda) menangis histeris. Bilang ke saya, begini: ’Pak…. tolong Pak… diperiksa. Mega kelihatannya sudah nggak ada.”

Mukti bingung. Lalu, ia diajak Linda masuk rumah untuk melihat kondisi Mega. Segera, Mukti memanggil, menggedor rumah para tetangga, agar masuk rumah Nando bersama-sama. Di malam sunyi itu, suasananya kontan jadi heboh. Para tetangga keluar rumah. Mereka bersama Mukti masuk rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: