Suksesnya Tim Sukses
Ilustrasi tim sukses capres.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:Agustusan Terakhir di Jakarta?
BACA JUGA:Penunggang Gajah, Agama, dan Politik
Dulu Jokowi menunjuk Erick juga lancar. Erick dikenal sebagai keluarga konglomerat. Kakak kandungnya, Boy Thohir, adalah taipan tajir yang kini menjadi bos raksasa tambang batu bara Adaro.
Sementara itu, kubu Anies-Muhaimin masih berkonsentrasi membentuk tim hukum dan advokasi. Lebih dari 1.000 pengacara mendaftar. Mantan Jaksa Agung M. Prasetyo ditunjuk sebagai ketua tim pengarah. Prasetyo juga dikenal sebagai kader Partai Nasdem.
Untuk tim sukses baru sebatas memberi nama ”Tim Pemenangan AMIN’. Personel masih kosong. Sejumlah elite Nasdem yang saya hubungi mengaku belum ada penunjukan nama-nama.
BACA JUGA:Ujung Jabatan Wakil Rakyat
BACA JUGA:Rocky Gerung ”Hujjatul Islam”
Bila ketua tim pemenangan diambil dari kalangan militer, bisa jadi nama mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo yang menjadi kandidat. Bila bagi-bagi tugas, ketua tim pemenangan berpeluang dari PKS. Sebab, capres Anies (Nasdem) dan cawapres Muhaimin (PKB).
Kubu Prabowo? Bergantung cawapres juga. Kalau cawapres bukan Erick, bisa jadi ia akan menjadi ketua tim sukses. Toh, ia sudah punya pengalaman. Itu pun bila Erick tetap bertahan di kubu Prabowo.
Saat Pilpres 2014, Prabowo menunjuk Mahfud MD sebagai ketua tim sukses. Kalau formasi cawapres nanti dari kalangan parpol, bisa jadi ketua tim sukses dari kalangan yang dekat nahdliyin.
BACA JUGA:Militer dan Sipil
BACA JUGA:Goyang Beringin
Yang pasti, siapa pun yang menang nanti, tim sukses merekalah yang mendominasi kabinet. Itu wajar karena mereka yang berkeringat.
Andaikan yang menang Ganjar, hampir dipastikan Arsjad Rasjid, Andika Perkasa, Gatot Edy Pramono, dan Tuan Guru Bajang akan mendapat jatah kursi menteri.
Mengaca dari era Jokowi, Erick Thohir yang menjabat ketua timses –nama resminya TKN (Tim Kemenangan Nasional)– mendapat jatah menteri BUMN. Moeldoko, wakil ketua, diberi jabatan kepala staf presiden. Bendaharanya, Wahyu Sakti Trenggono, menjabat wakil menteri pertahanan, kemudian diangkat menjadi menteri kelautan dan perikanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: