Ngeri! Toko-Toko di Philadelphia Dibobol Setelah Aksi Unjuk Rasa Kekerasan Polisi

Ngeri! Toko-Toko di Philadelphia Dibobol Setelah Aksi Unjuk Rasa Kekerasan Polisi

Jendela Toko Wine di Jalan Adams Avenue Hancur Setelah Pembobolan di Philadelphia AS (28/09/2023)--https://www.cbsnews.com/philadelphia/news/philadelphia-looting-northeast-philly-riots-arrests-liquor-store-beauty-supply-weave/

HARIAN DISWAY - Toko-toko di Philadelphia, Amerika Serikat (AS) dibobol oleh puluhan orang setelah tragedi aksi unjuk rasa damai untuk menentang kekerasan polisi Philadelphia yang menembak salah satu warga di tengah jalan. Dikutip dari berita AFP, 52 orang telah ditangkap dan beberapa di antaranya adalah remaja pada, Kamis 28 September 2023.

 

John Stanford, Komisaris Polisi Philadelphia mengungkapkan jika insiden pembobolan itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan aksi unjuk rasa damai kemarin. Menurutnya, itu adalah ulah pemuda-pemuda kriminal yang ingin menghancurkan kota.

 

BACA JUGA: Jaga Ketahanan Pangan, BMKG Ajari Petani Untuk Adaptasi Perubahan Iklim

 

“Ini tidak ada hubungannya dengan unjuk rasa kemarin. Apa yang terjadi malam ini adalah kelompok kriminal oportunis yang mencoba mencari kesempatan setelah tragedi unjuk rasa kemarin” ungkap Stanford.

 

Sebanyak 30 pemuda sudah ditangkap lebih dulu oleh pihak kepolisian, dan 3 lainnya adalah remaja. Mereka semua dituntut dengan tuduhan pembobolan dan perampokan toko-toko di Philadelphia. Satu kendaraan polisi juga dirusak, tapi masih belum ada tuntutan mengenai hal itu.

 

Stanford lebih jauh menuturkan jika pihak polisi menerima panggilan serangan dan perampokan berturut-turut dari para pemilik toko pada jam 8 malam waktu setempat (Rabu 00.00 GMT).

 

Meskipun banyak petugas yang sedang berada diluar tugas, kepolisian Philadelphia AS tetap memberikan respon cepat akan hal ini dan langsung melakukan langkah pengamanan. “Petugas berusaha mengamankan toko-toko tersebut dan berusaha membuyarkan kerumunan” ujar Stanford.

 

Komisaris Polisi Philadelphia itu menjelaskan, jika kerumunan pembobolan itu berjumlah sekitar 100 orang bahkan lebih. Mereka juga berasal dari beberapa kota yang berbeda.

 

BACA JUGA: Jadi Penyebab Michael Gambon Meninggal, Ketahui Serba-Serbi Penyakit Pneumonia yang Bisa Sebabkan Kematian

 

Para pelaku menjalankan aksinya di pusat kota sebagai permulaan, lalu mereka menyebar ke tempat-tempat lainnya. Pihaknya mengaku, akan melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai gerombolan itu.

 

“Kami sedang menyelidiki kemungkinan ada gerombolan yang membawa beberapa kendaraan berbeda dan berpindah-pindah ke tempat lain” jelas Stanford.

 

Dari aksi pembobolan tersebut, Stanford tidak bisa mengungkapkan berapa jumlah perkiraan toko yang sudah terkena dampak.

 

Sebagian besar toko-toko tersebut merupakan toko brand kelas atas seperti Apple, Lulu lemon, dan Foot Locker. Beberapa diantaranya adalah apotek dan toko wine.

 

Pembobolan terjadi tepat satu hari setelah aksi unjuk rasa damai oleh warga Philadelphia AS. Tepatnya, sesudah turunnya keputusan hakim yang memutuskan semua tuduhan terhadap petugas polisi bernama Mark Dial.

 

Mark dinyatakan bersalah, karena melakukan penembakan terhadap salah satu warga Philadelphia bernama Eddie Irizarry yang berusia 27 tahun, pada 14 Agustus lalu.

 

Stanford bersama pihak kepolisian memberi peringatan tegas kepada para pelaku kriminal pembobolan kemarin, jika pihak kepolisian akan terus melakukan penyelidikan sampai setiap pelaku yang terlibat tertangkap.

 

“Kami melakukan penangkapan dan kami akan terus melakukan penangkapan, sampai kami menangkap setiap pelaku yang terlibat dalam pembobolan kemarin” tegas Stanford. (Salsa Amalika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: