Kasus Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK pada Syahrul Yasin Limpo: Firli Lagi, Firli Lagi
Kasus ini kemudian berjalan di KPK, namun dalam perjalanannya, SYL kemudian diduga di peras oleh pimpinan KPK.
"Ini seperti kalau rantai makanan di hutan, predatornya bertingkat," kata Aulia.
Aulia menduga pemerasan ini dilakukan oleh bersama-sama. Tidak hanya Firli sendiri. Sebab pimpinan KPK kolektif kolegial.
Menurut Aulia dari kasus pemerasan yang terjadi di Mentan terlihat adanya pemaksaan dari atasan pada bawahan.
"Jika dilihat dari pasal 12, terdapat paksaan dari atasan di mana bawahan tidak bisa menolak, kalu dia menolak maka akan mendapatkan implikasi sesuatu, baik itu diberhentikan atau di mutasi," jelas Aulia dalam podcast bersama Abraham Samad.
BACA JUGA:Alasan Firli Bahuri Dinyatakan Tak Bersalah
Firli Bahuri Membantah
Adanya laporan kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK pada Syahrul Yasin Limpo, Ketua KPK Firli Bahuri angkat bicara.
Firli Bahuri membantah dirinya melakukan pemerasan terhadap Mentan Syahrul Yasri Limpo.
Dari berita yang beredar, pemerasan dilakukan melalui pihak ketiga yang bernama Irwan. Firli mengungkapkan bahwa ajudannya hanya satu orang. Namanya bukan Irwan seperti yang beredar di masyarakat.
Firli mengungkapkan bahwa ajudannya bernama KV. Tidak ada yang lainnya. "Adanya isu saya menerima 1 miliar dolar Amerika, saya pastikan itu tidak ada," terang Firli.
Firli menegaskan KPK tetap akan bekerja sesuai dengan UU. Termasuk tidak pernah berkomunikasi dengan pihak yang tidak dikenal.
Firli mengakui jika dirinya pernah bertemu dengan SYL. Namun konteksnya saat itu di saat rapat terbatas, maupun sidang kabinet Paripurna.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: