Perkuat Kya-Kya, Eri Cahyadi Minta Pemilik Ruko Pasang Papan Nama Berbahasa Mandarin
Suasana Kya-Kya di Jalan Kembang Jepun yang buka tiap Jumat-Minggu-Mohamad Nur Khotib -
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Baru setahun lalu Kya-Kya dipermak ulang dalam tajuk "Kya-Kya Reborn". Tepatnya pada 11 September 2022 lalu. Namun pusat sejarah dan kebudayaan Tionghoa di Surabaya utara tersebut mulai meredup lagi.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun menggelar pertemuan sekaligus diskusi dengan puluhan pengusaha di kawasan Kampung Pecinan yang terletak di Jalan Kembang Jepun, Surabaya tersebut.
Eri mengajak seluruh pengusaha itu bergotong-royong dan berkolaborasi bersama. Terutama untuk meramaikan kawasan Kya-Kya sebagai destinasi wisata.
BACA JUGA:Madura Food Festival di Kya Kya Kembang Jepun Surabaya Hadirkan Perpaduan Madura-Tionghoa
"Saya ingin kampung Kya-kya Kembang Jepun bergerak seperti di Jalan Tunjungan. Setelah Jalan Tunjungan itu saya buka, para pemiliknya merombak menjadi tempat-tempat usaha seperti cafe dan sebagainya dan akhirnya menjadi ramai," ungkap Eri dalam pertemuan tertutup, Rabu, 11 Oktober 2023.
Eri meminta para pemilik bangunan ikut pro aktif mengubah wajah kota. Kesan kumuh di kawasan Kembang Jepun harus dihilangkan. Salah satunya, dengan memasang ornamen lampu hias yang identik Tiongkok.
Konsepnya mirip seperti program Tunjungan Romansa yang dekorasi fasad (wajah depan)-nya disesuaikan dengan gaya Eropa. "Kalau ingin meramaikan Kembang Jepun, maka daerah pertokoan itu dikasih tulisan Bahasa Mandarin dan Indonesia. Sehingga ini akan menjadi tempat wisata sendiri dan tidak mati," ujarnya.
Dekorasi fasad ini diharapkan bisa menguatkan kembali identitas kawasan sebagai Kampung Pecinan. Eri menyadari bahwa Pemkot Surabaya tidak bisa sendiri dalam menhidupkan destinasi wisata Kampung Pecinan.
Karena itu, dibutuhkan dukungan dan peran serta para pemilik usaha atau pertokoan di wilayah setempat.
Kawasan-kawasan itu harus dibangun dengan bantuan para pemilik. Ia berharap para pemilik usaha di Kampung Pecinan bisa beroperasi sampai malam.
Namun, apabila memang harus beroperasi sampai sore, maka ia berharap, di depan toko mereka saat malam hari bisa digunakan sebagai lapak UMKM.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati menyatakan bahwa sampai hari ini, pemkot terus menggiatkan pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: