Seru! Kurangi Ketergantungan Anak Pada Gadget, Kemendikbudristek Gelar Festival Permainan Tradisional

Pun, memainkan permainan tradisional bersama-sama adalah sarana bagi para peserta didik untuk dapat berinteraksi satu sama lain. "Selain menjaga kesehatan anak-anak, kita bisa merawat dan melestarikan budaya, sekaligus memupuk persatuan di tengah keberagaman," tambahnya.

BACA JUGA:Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura IGAK Satrya Wibawa PhD: ”Jadikan Ranking sebagai Outcome, Bukan Output”

Kemendikbudristek berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyukseskan festival itu. Mulai dari  Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional (KPOTI), orang tua, guru dan masyarakat sekitar.

Selain festival, diselenggarakan juga seminar dengan tema Sehat Gizi-Sehat Fisik. Tujuan seminar itu untuk menyosialisasikan kebijakan Kemendikbudristek terkait kampanye Sekolah Sehat. 

Seru! Kemendikbudristek gelar Festival Permainan Tradisional. Permainan nekeran atau kelereng yang ada dalam Festival Permainan Tradisional.-julian romadhon-

"Serta untuk menaikkan derajat kesehatan peserta didik melalui penerapan pola makan yang tepat dan konsumsi makanan bergizi. Sehingga mendorong optimalisasi aktivitas fisik untuk meningkatkan kesehatan peserta didik," ujar Abu Khaer, Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur.

Seminar Sehat Gizi-Sehat Fisik menghadirkan berbagai narasumber. Mulai dari Dr Nia Nur Chasanah, PIC PDM 11 Kampanye Sekolah Sehat, Cleonara Yanuar Dini dari Prodi S1 Gizi Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Universitas Negeri Surabaya, serta Kepala SD Negeri Kaliasin 1 Surabaya Sastro, M.Pd. 

Seminar itu dihadiri oleh 200 peserta yang terdiri dari 62 orang pengawas dari 31 kecamatan di Kota Surabaya, dan guru sejumlah 138 orang. (*)

Sumber: