French Open 2023: Gregoria Gagal Revans Lawan Sindhu, Janji Temui Psikolog

French Open 2023: Gregoria Gagal Revans Lawan Sindhu, Janji Temui Psikolog

FRENCH OPEN 2023: Gregoria gagal revans lawan Sindhu, janji temui psikolog.-Deri Destan-PP PBSI

HARIAN DISWAY - Gregoria Mariska Tunjung sadar ada yang salah dalam permainan dia. Dalam masa krusial kualifikasi Olimpiade Paris 2024, dia bertekad melakukan perbaikan secara menyeluruh. Termasuk menemui psikolog.

Niat itu diungkapkan Gregoria setelah kalah oleh Pusarla Venkata Sindhu dalam dua pekan beruntun. Yakni di Denmark Open dan French Open. Dua-duanya lewat rubber game.

Di Denmark Open, Gregoria kalah di babak 16 Besar. Sedangkan di French Open 2023 yang sedang berlangsung di Glaz Arena, Rennes, Gregoria sudah tumbang di babak pertama. Dia menyerah 21-12, 18-21, 15-21.

BACA JUGA: French Open 2023: Di Balik Kemenangan Apri/Fadia atas Ana/Tiwi, Ada Koper yang Tertinggal dan Baju Pinjaman


FRENCH OPEN 2023: Gregoria gagal revans lawan Sindhu, janji temui psikolog.-Deri Destan-PP PBSI

Yang lebih menyesakkan, Gregoria sebenarnya unggul terus sampai game kedua mendekati akhir. Dia bermain excellent pada game pertama. Lalu di game berikutnya leading sampai 18-16. Dia hanya butuh tiga poin lagi untuk memenangkan pertandingan tersebut.

Namun, sebuah kesalahan membuat dia harus menyerahkan servis ke Pusarla Sindhu. Dan bintang asal India itu tidak membuang-buang kesempatan. Dia merebut lima poin beruntun tanpa sedikit pun mengembalikan servis ke Gregoria.

"Saya harus akui hari ini Sindhu sangat baik dalam mengatasi tekanan di lapangan terutama saat saya sudah unggul 18-16," tutur Gregoria dalam pernyataan yang disampaikan tim Humas dan Media PP PBSI.

BACA JUGA: French Open: 5 Wakil Indonesia Lolos ke Babak Kedua, The Daddies Langsung Ditantang Juara Bertahan

Jorji, sapaan akrab Gregoria, memiliki catatan atas penampilan dia sendiri. Dalam beberapa pertandingan terakhir, dia merasa kurang percaya diri.

Selain itu, dia menduga semua calon lawan pasti sudah benar-benar mempelajari pola permainan saya. Apalagi dia kini menempati peringkat 8 besar dunia. Sehingga selalu menjadi unggulan di tiap turnamen.

Musuh-musuh, terutama yang sering berjumpa, tidak mungkin tidak hafal dengan pola permainannya. ”Sementara saya belum bisa keep up (mengikuti, Red). Itu yang harus saya segera cari solusinya,” lanjut pemain 24 tahun itu.

Walau bermain rubber game, tapi permainan Jorji tidak seperti yang dia harapkan. Dia merasa belum mencapai performa yang diinginkan.


FRENCH OPEN 2023: Gregoria gagal revans lawan Sindhu, janji temui psikolog.-Deri Destan-PP PBSI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: pp pbsi