Menkominfo Awasi Hoaks

Menkominfo Awasi Hoaks

Ilustrasi Menkominfo awasi hoaks. - Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Hoaks juga menggunakan teknologi artificial intelligence (AI). Terbaru, beredar di medsos, Presiden Jokowi sedang pidato dalam bahasa Mandarin. Tampak tegas, berjas, di forum formal. Namun, voice sudah diganti berbahasa Mandarin. 

BACA JUGA:Sebar Hoaks Soal Politisi PKS, Pengacara Andini Dilaporkan Pakai UU ITE

BACA JUGA:Tahun Politik, Waspadai Hoaks dan Kampanye Hitam

Itu bukan hasil teknologi AI. Cukup editing video biasa, menggunakan tools pengganti voice. Hasilnya tampak lucu, seperti menggunakan AI.

Sementara itu, Kemenkominfo menyiapkan teknologi AI untuk cek fakta suatu konten, apakah hoaks atau bukan.

Budi: ”Kita ada teknologinya, untuk mengecek konten hoaks menggunakan AI. Ya, masyarakat kasih aja ke saya (Kominfo), nanti kita cekin, kita kan tahu hoaks atau bukan.” 

Aduan masyarakat bisa dilaporkan melalui link aduankonten.id atau situs Kemenkominfo. Selain itu, bisa mengadukan konten hoaks melalui WhatsApp Kemenkominfo.

BACA JUGA:Perangi Hoaks, Gus Ipul Kukuhkan Komite Komunikasi Digital

BACA JUGA:Cristiano Ronaldo Disandingkan dengan Kebab Oleh Presiden Al Nassr, Ternyata Berita Hoaks

Tetapi, pemilu kali ini tergolong adem ayem. Aman dan damai. Padahal, pemilu tinggal tiga setengah bulan lagi. Menurut Menko Polhukam Mahfud MD, pada Pemilu 17 April  2019, hebohnya sudah dimulai tiga setengah tahun sebelumnya. Dan, terus meningkat sampai pemilu.

Dikutip dari data Kemenkominfo identifikasi hoaks menjelang Pemilu 2019, datanya begini: Agustus 2018 atau delapan bulan jelang pemilu, jumlah hoaks 25. September 2018 naik jadi 27 hoaks. Oktober 53. November 63. Desember 75.

Januari 2019 melejit jadi 175. Februari jadi 353. Maret naik lagi jadi 453. Dan hampir 500 sampai sehari menjelang Pemilu 17 April 2019.

Isi hoaks ngeri… Menggunakan isu SARA. Seolah-olah Indonesia nyaris chaos.

BACA JUGA:Termakan Hoaks, Korban Pencurian Motor Datangi Polsek Rungkut

BACA JUGA:Kominfo-BRIN Ciptakan AI Pemburu Hoaks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: