Menkominfo Awasi Hoaks

Menkominfo Awasi Hoaks

Ilustrasi Menkominfo awasi hoaks. - Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Kemenkominfo siap menghapus konten hoaks terkait pemilu. Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi dalam konferensi pers Jumat, 27 Oktober 2023, menyatakan: ”Kami sudah kerja sama dengan semua platform medsos. Take down hoaks satu kali 24 jam.”

SUHU politik Indonesia mulai panas sejak dua pekan terakhir ini. Sejak putra Presiden Jokowi, yakni Kaesang Pangarep, yang tanpa latar belakang politik mendadak masuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Tiga hari kemudian, ia diumumkan jadi ketua umum PSI.

Dilanjut, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman yang menikahi adinda Jokowi, Idayati, selaku hakim MK membuat putusan yang menguntungkan putra Jokowi, yaitu Gibran Rakabuming Raka. Wali kota Solo itu, karena putusan MK, bisa menjadi cawapres untuk mendampingi capres Prabowo Subianto.

BACA JUGA:Baru Babak Awal, Menkominfo Sebut Sebaran Hoaks Pemilu Meningkat Hampir 10 Kali Lipat

BACA JUGA:Menkominfo Luncurkan Kampanye Awas Hoaks Pemilu, Tekan Penyebaran Konten Negatif

Gibran yang semula kader PDIP bukannya mendukung capres pilihan PDIP, yakni Ganjar Pranowo, melainkan malah jadi cawapres pendamping Prabowo. 

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto kepada wartawan di Jakarta Jumat, 27 Oktober, mengatakan: ”Gibran Rakabuming Raka kini bukan lagi kader partai banteng (PDIP). Ia sudah pindah ke Partai Golkar.”

Dilanjut: ”Warnanya juga berubah. Semula merah, kemudian secara nyata sudah berubah menjadi kuning, maka partai menghormati itu.”

Selama dua pekan terakhir, isu politik di Indonesia didominasi berita seputar keluarga Jokowi yang kini menguasai perpolitikan Indonesia. Hal tersebut memanaskan suhu politik. Karena itu, Kemenkominfo siap-siap menangkal hoaks.

BACA JUGA:Pesan Jumat Curhat Polres Ponorogo: Waspadai Hoaks yang Picu Perpecahan

BACA JUGA:Sidang Putusan Trio Penyebaran Hoaks Tanah Pakel di Banyuwangi Dijaga Ketat

Sudah jadi tradisi di Indonesia, menjelang pemilu pasti perang hoaks. Kuantitas hoaks terus naik sampai terlaksana pemilu, kali ini pada 14 Februari 2024.

Menteri Budi Arie: ”Kementerian Kominfo mencatat sepanjang 2022, hanya terdapat 10 hoaks pemilu. Lalu, sepanjang Januari 2023 hingga 26 Oktober 2023, terdapat 98 isu hoaks pemilu. Berarti, terjadi peningkatan hampir 10 kali lipat isu hoaks dibanding tahun lalu.”

Hoaks paling banyak di Facebook. Disusul TikTok, dan medsos lain. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: