Tahun Politik, Waspadai Hoaks dan Kampanye Hitam

Tahun Politik, Waspadai Hoaks dan Kampanye Hitam

dari kiri: Anggadia Muhammad, moderator dan Noor Arief serta Isma Hakim yang menjadi narasumber.-Pace Morris-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kampanye hitam dan berita hoaks kerap digunakan sebagai sarana untuk menjatuhkan lawan potik. Berangkat dari keprihatinan itu, Komunitas Jurnalis Plat L mengadakan diskusi di Warung Mbah Cokro, Rabu malam, 13 September 2023.

Pimpinan redaksi Beritabangsa.id Isma Hakim Rahmat yang sekaligus anggota PWI dan Redaktur Harian Disway, Noor Arief Kuswadi, didapuk sebagai narasumber pada acara bertajuk “Perangi Hoaks dan Kampanye Hitam di Tahun Politik" itu.

Isma membeberkan dampak yang ditimbulkan adanya berita hoaks. Di antaranya dampak sosial, ekonomi, politik, keamanan. Dan yang lebih besar adalah bisa mengancam keutuhan negara. 

“Berita hoaks dibuat untuk mengadu domba antarkelompok. Sehingga menimbulkan kebencian dan permusuhan. Meruntut sejarah, berita hoaks sudah ada sejak jaman dahulu. Cara penyebarannya juga telah berevolusi semakin canggih. Termasuk pengusiran Adam dan Hawa dari surga juga karena hoaks,” papar Isma.

BACA JUGA:Tips Jose Mourinho untuk Timnas Indonesia dan Kepelatihan Shin Tae-yong

BACA JUGA:Cara Membuat KTP Online Cepat dan Tanpa Ribet!

Oleh sebab itu, lanjut Isma, wartawan sebagai saringan pertama dari setiap informasi yang beredar, diharapkan tidak terpeleset dan termakan hoaks.  

“Informasi yang kita dapat tidak cukup hanya dicek saja atau cek n ricek. Tapi harus dobel cek n ricek,”  imbuh Isma.

Pada kesempatan yang sama, Noor Arif Kuswadi mengungkapkan dari data tahun 2018 yang dikeluarkan Komite Fact Checkers Mafindo, jelang tahun pemilu 2019 kemarin, setidaknya ada 109 hoaks telah diklarifikasi oleh Komite Fact Checkers MAFINDO sepanjang Januari 2019. 

“Jumlah postingan hoaks politik mendominasi. Di bulan Januari 2019, hoaks politik ditemukan berjumlah 58 buah (53.21%),” ungkap Arif.

BACA JUGA:Bansos BPNT Tahap Empat Sudah Cair, Buruan Cek Nama Anda

BACA JUGA:Gaya Hidup Kaum Rebahan: Sedentary Lifestlye Renggut 2 Juta Nyawa per Tahun

Jumlah itu cenderung naik jika dibandingkan sebelum tahun politik. Bukan tidak mungkin jelang pemilu 2024 itu bisa terulang. Maka sangat penting untuk bisa memilah mana yang layak dijadikan berita dan dikonsumsi masyarakat. Dan mana yang hanya informasi sampah dan harus dijauhi.

Yang tidak kalah berbahaya adalah kampanye hitam. Kampanye yang isinya menjelekkan lawan politik. Menurut Arif, sebagai pilar keempat dalam demokrasi, pers bisa memerangi hoaks dan kampanye hitam jika bekerja dengan nurani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: