Kisah Musuh Baru Israel: Pasukan Houthi Jatuhkan Pemerintah Yaman 2014

Kisah Musuh Baru Israel: Pasukan Houthi Jatuhkan Pemerintah Yaman 2014

Kelompok militan Houthi di Sana’a, Yaman pada September 2014. Kelompok tersebut menyatakan perang dengan Israel sejak serangannya pada Selasa, 31 Oktober 2023. -AFP-The New Arab

Pada Agustus 2014, Houthi yang dipimpin Abdul Malik al-Houthi turun ke jalanan bersama ribuan demonstran untuk menuntut Pemerintah Yaman membatalkan kebijakan tersebut.

BACA JUGA:Joe Biden Dorong Agar Perang Israel-Hamas Dijeda Sementara Untuk Menyelamatkan Warga AS yang Terjebak di Gaza

BACA JUGA:Viral Demo Dukung Palestina Pakai Emot Gambar Semangka, Apa Artinya?

Houthi mengancam untuk menjatuhkan presiden jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi.

Selain itu, kelompok Houthi yang beraliran Syiah ini juga menekankan perlunya mendistribusikan kekuasaan lebih merata melalui representasi kelompok etnis, agama, dan aktivis dalam pemerintahan setelah Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh digulingkan pada 2011.

Puncak Kejatuhan Yaman

Pertempuran awal antara pasukan Pemerintah Yaman dan kelompok Houthi dimulai pada September 2014 di sekitar ibu kota Sana'a.

Pada saat itu, Houthi menyerang stasiun televisi pemerintah dan kemudian menyerbu Istana Perdana Menteri Yaman Salem Basindwa.

Serangan ini memaksa Perdana Menteri Salem Basindwa untuk mengundurkan diri pada 24 September 2014 sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang diajukan oleh Houthi.


Presiden Yaman Abd Rabbo Mansour melakukan pengunduran diri dari jabatannya pada 23 Januari 2015. Houthi memanfaatkan kekosongan kekuasaan tersebut dengan mendirikan pemerintahannya sendiri. -Khaled Abdullah-Reuters

Khaled Bahhah kemudian menggantikan Basindwa sebagai Perdana Menteri Yaman baru, dan pertempuran berakhir dengan gencatan senjata.

Serangan Houthi terhadap Istana Kepresidenan pada 23 Januari 2015 membuat Abdrabbuh Mansur Hadi mengumumkan pengunduran diri sebagai Presiden Yaman sehingga menciptakan kekosongan kekuasaan.

Setelah menggulingkan pemerintah yang berkuasa, Houthi mendirikan pemerintahan sendiri, tetapi pemerintahan ini tidak mendapatkan dukungan rakyat Yaman.

Protes rakyat ini memicu tindakan keras dari Houthi, yang kemudian menyatakan perang terhadap siapa saja yang menentang mereka, tanpa memedulikan warga sipil atau pemerintah.

BACA JUGA:Israel Dikepung, Perang Palestina Melebar ke Lebanon dan Yaman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber